Biografi Bediüzzaman Said Nursi | Biografi Bediüzzaman Said Nursi | 134
(1-144)
TUGAS RISALAH-RISALAH AN-NUR
Pada hari-hari ini saya mendengarkan dialog maknawi berbentuk soal jawab. Berikut ini ringkasannya:
Salah seorang di antara mereka berkata: “Pengerahan orang banyak demi risalah-risalah an-Nur dan perlengkapannya dengan alat-alat yang lengkap serta jihadnya demi iman dan tauhid semakin bertambah. Meskipun satu saja daripadanya cukup untuk menaklukkan musuh yang paling sengit, maka mengapa pengerahan-pengerahan baru – dengan semangat yang membara – tetap dibuat berturut-turut untuk hal itu?”.
Mereka menjawab: “Risalah-risalah an-Nur bukan hannya membangun kerusakan-kerusakan kecil dan merenovasi rumah kecil yang telah dihancurkan, akan tetapi ia membangun kerusakan-kerusakan umum dan merenovasi benteng besar yang mengelilingi Islam. Ia tidak hanya berusaha untuk memperbaiki hati yang khusus dan perasaan yang tertentu saja, akan tetapi ia berusaha – sedang di tangannya mukjizat al-Quran – untuk mengobati hati yang umum dan membalut pikiran umum yang luka karena peralatan-peralatan yang merusakkan yang disediakan untuknya dan bertumpuk-tumpuk sejak seribu tahun. Ia juga giat mengobati perasaan umum yang diarahkan kepada kerusakan akibat pergesekan dasar-dasar Islam dan arus-arus serta syiar-syiarnya yang merupakan sandaran besar untuk semua orang, khususnya untuk orang-orang awam yang beriman. Ya, ia berusaha untuk mengobati luka-luka tersebut yang luas lagi dalam dengan obat mukjizat al-Quran dan iman.
Di depan kerusakan-kerusakan yang mengerikan dan luka yang luas lagi dalam ini, harus ada hujah yang kuat dan persiapan yang lengkap sampai kadar keyakinan dan dengan kekuatan gunung dan kekokohannya, serta perlu adanya obat mujarab yang keistimewaannya melebihi seribu satu penangkal racun dan mempunyai kelebihan yang menyamai terapi-terapi yang tak terbatas.
Inilah tugas risalah-risalah an-Nur yang timbul dari mukjizat maknawi al-Quran al-karim. Pada waktu ia melaksanakannya sekarang ini dengan sebaik-baiknya, ia kini juga sebagai pusat pembukaan peringkat-peringkat iman yang tak terbatas dan sumber pembangunan di dalam peringkat-peringkatnya yang tinggi tanpa batas”.
Demikianlah berlangsungnya pembicaraan yang panjang. Saya mendengarnya dengan lengkap dan saya sangat bersyukur kepada Allah. Kini saya ringkaskan perkara itu untuk kalian.
Said Nursi.
Pada hari-hari ini saya mendengarkan dialog maknawi berbentuk soal jawab. Berikut ini ringkasannya:
Salah seorang di antara mereka berkata: “Pengerahan orang banyak demi risalah-risalah an-Nur dan perlengkapannya dengan alat-alat yang lengkap serta jihadnya demi iman dan tauhid semakin bertambah. Meskipun satu saja daripadanya cukup untuk menaklukkan musuh yang paling sengit, maka mengapa pengerahan-pengerahan baru – dengan semangat yang membara – tetap dibuat berturut-turut untuk hal itu?”.
Mereka menjawab: “Risalah-risalah an-Nur bukan hannya membangun kerusakan-kerusakan kecil dan merenovasi rumah kecil yang telah dihancurkan, akan tetapi ia membangun kerusakan-kerusakan umum dan merenovasi benteng besar yang mengelilingi Islam. Ia tidak hanya berusaha untuk memperbaiki hati yang khusus dan perasaan yang tertentu saja, akan tetapi ia berusaha – sedang di tangannya mukjizat al-Quran – untuk mengobati hati yang umum dan membalut pikiran umum yang luka karena peralatan-peralatan yang merusakkan yang disediakan untuknya dan bertumpuk-tumpuk sejak seribu tahun. Ia juga giat mengobati perasaan umum yang diarahkan kepada kerusakan akibat pergesekan dasar-dasar Islam dan arus-arus serta syiar-syiarnya yang merupakan sandaran besar untuk semua orang, khususnya untuk orang-orang awam yang beriman. Ya, ia berusaha untuk mengobati luka-luka tersebut yang luas lagi dalam dengan obat mukjizat al-Quran dan iman.
Di depan kerusakan-kerusakan yang mengerikan dan luka yang luas lagi dalam ini, harus ada hujah yang kuat dan persiapan yang lengkap sampai kadar keyakinan dan dengan kekuatan gunung dan kekokohannya, serta perlu adanya obat mujarab yang keistimewaannya melebihi seribu satu penangkal racun dan mempunyai kelebihan yang menyamai terapi-terapi yang tak terbatas.
Inilah tugas risalah-risalah an-Nur yang timbul dari mukjizat maknawi al-Quran al-karim. Pada waktu ia melaksanakannya sekarang ini dengan sebaik-baiknya, ia kini juga sebagai pusat pembukaan peringkat-peringkat iman yang tak terbatas dan sumber pembangunan di dalam peringkat-peringkatnya yang tinggi tanpa batas”.
Demikianlah berlangsungnya pembicaraan yang panjang. Saya mendengarnya dengan lengkap dan saya sangat bersyukur kepada Allah. Kini saya ringkaskan perkara itu untuk kalian.
Said Nursi.
No Voice