Al-Matsnawi al-Arabi an-Nuriye | Al-Matsnawi al-Arabi an-Nuriye | 149
(1-357)
Lanjutan Benih
Wahai yang melihat!
Kukira lewat jejak peninggalanku yang tercerai-berai diriku sedang menggali satu persoalan besar dengan sebuah bentuk kebutuhanku.
Andai saja aku mengetahui apakah itu telah kutemukan, akan tersingkap, atau aku menjadi sarana untuk memudahkan jalan bagi penemuannya di masa mendatang.
Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.
Cukuplah Allah bagi kami. Dia sebaik-baik Pelindung.
Ya Allah, jangan kau keluarkan kami dari dunia kecuali dengan syahadat dan iman.

Bismillâhirrahmânirrahîm
Segala puji bagi Allah atas nikmat iman dan Islam sebanyak tetesan air hujan, gelombang lautan, buah yang ada di pohon, lukisan kembang , kicau burung, dan kilau cahaya. Segala syukur adalah milik-Nya atas setiap nikmat dalam semua tahapan sejumlah nikmat-Nya sepanjang zaman.
Salawat dan salam semoga tercurah kepada pimpinan orang taat dan pilihan, Muhammad saw juga kepada keluarganya yang suci dan para sahabatnya yang laksana bintang pembawa petunjuk dan pemilik cahaya sepanjang siang dan malam.
Ketahuilah bahwa sebagaimana seorang musafir dalam perjalanannya menemui sejumlah tempat singgah sementara di setiap tempat tersebut terdapat tanda khusus baginya, demikian pula orang yang menyusuri jalan menuju Allah, ia memiliki sejumlah kedudukan, tingkatan, keadaan, hijab, dan tahapan. Masing-masing memiliki tahapan perkembangan yang khusus. Siapa yang mencampur berarti keliru. Sama seperti orang ketika berada di sebuah desa singgah di tempat peternakan kuda lalu mendengar ringkik kuda. Kemudian ketika berada di sebuah negeri ia singgah di sebuah istana lalu mendengar kicau burung bulbul. Namun, ia sangka kicau tadi sebagai suara ringkik kuda.
Ketahuilah bahwa di antara yang membuat kehidupan ini tampak indah adalah kilau potret bintang petunjuk seperti generasi salaf yang terdapat dalam cermin dunia. Rahasianya karena masa depan adalah cermin masa lalu, sementara masa lalu akan diikuti dengan alam barzakh dengan meninggalkan gambaran dan dunianya dalam cermin masa depan, sejarah, dan benak manusia. Perumpamaanmu dalam mencintai kehidupan lantaran mereka seperti orang yang dalam perjalananya menemukan cermin besar yang di dalamnya ia melihat gambaran teman-teman dan orang-orang yang ia cintai yang pergi ke wilayah timur (yang di kaca tampak ke barat). Karena itu, ia bergegas dari timur menuju ke barat. Andaikan hijab kelalaian dibuka dari wajahmu tentu engkau akan melihat bagaimana dirimu tergesa-gesa dalam padang yang kosong dan kering menuju fatamorgana dan derita; bukan untuk mendapatkan air yang segar dan minuman.
No Voice