Risalah Ramadhan | Risalah Ramadhan | 2
(1-16)

SEKILAS SAID NURSI DAN RISALAH NUR

Said Nursi lahir pada tahun 1293 H (1876 M) di desa Nurs, daerah Bitlis, di Turki. Dia berpindah-pindah ke berbagai kampung dan kota di antara sejumlah guru dan madrasah dengan mempelajari ilmu-ilmu keislaman dari beberapa buku induk dengan penuh ketekunan. Hal itu ditambah dengan kecerdasannya yang cemerlang seperti yang diakui oleh seluruh gurunya setelah menerima beragam ujian sulit yang diberikan oleh setiap mereka. Kecerdasan yang ia miliki menyatu dengan kekuatan ingatannya sehingga tidak heran jika ia mempelajari sekaligus mampu menghafal buku Jam’ul Jawâmi’  pada bidang ushul fikih hanya dalam satu minggu. Dia melahap kandungan kitab-kitab yang tersedia di zamannya semisal tafsir, hadits, nahwu, ilmu kalam, fiqh maupun mantiq.

Pada tahun 1894 dia pergi ke kota Van. Di sana dia sibuk menelaah buku-buku matematika, falak, kimia, fisika, geologi, filsafat dan sejarah. Ia benar-benar mendalami semua ilmu tersebut hingga bisa menulis tentang sebagiannya. Karena itulah dia mendapat gelar “Badiuzzaman” sebagai bentuk pengakuan para ulama dan ilmuwan terhadap kecerdasannya yang tajam, pengetahuannya yang melimpah, serta wawasannya yang luas.

Bediuzzaman hidup di masa materialisme berada pada puncak kejayaannya dan pada saat banyak orang tergila-gila pada komunisme dan dunia berada pada kondisi krisis hebat. Pada saat kritis inilah Bediuzzaman menunjukkan pada masyarakat sumber keimanan, dan menanamkan pada hati mereka harapan besar akan pemulihan menyeluruh.

Setelah didirikan Republik Turki berbagai pemberontakan dan ketidakstabilan terjadi di dalam negeri. Semuanya dapat dibungkam oleh pihak rezim berkuasa. Meskipun Badiuzzaman tidak terlibat dalam pemberontakan, beliau diasingkan bersama banyak orang ke Anatolia Barat pada musim dingin 1926. Kemudian, beliau dibuang lagi seorang diri ke sebuah daerah terpencil yaitu Barla. Sampai tahun 1950 Said Nursi berada dalam penjara dan tempat pengasingan. Setelah perjalanan hidup yang penuh perjuangan beliau wafat pada tahun 1960.

No Voice