Al-Matsnawi al-Arabi an-Nuriye | Al-Matsnawi al-Arabi an-Nuriye | 14
(1-357)
Lihatlah bagaimana hukum kerjasama tersebut berjalan mulai dari matahari dan bulan, malam dan siang, musim panas dan dingin, sampai kepada upaya tanaman untuk terus memenuhi kebutuhan hewan dengan menyediakan rezekinya serta mengambilnya dari perbendaharaan rahmat Tuhan. Demikian pula dengan hewan yang memberikan bantuan kepada manusia. Lebah dan cacing mengambil madu dan sutera dari perbendaharaan Zat Yang Maha Penyayang guna diantarkan kepada manusia. Bahan-bahan nutrisi memberi kepada buah dengan beragam jenisnya. Serta partikel-partikel makanan membantu mengisi sel-sel tubuh dengan sangat sempurna, cermat, dan penuh hikmah.
Fenomena ini semua, terutama bagaimana mereka bekerjasama dengan rapi dan sempurna, merupakan petunjuk yang sangat jelas dan terang bahwa mereka merupakan pelayan dari Pemelihara yang Maha Bijaksana serta pesuruh dari Pengatur Yang Mahamulia. Mereka bergerak sesuai dengan perintah, ijin, kekuatan, dan kebijaksanaan-Nya.
Cahaya Kedelapan
Lihatlah bahwa rezeki yang didistribusikan kepada makhluk sejalan dengan kadar kebutuhan mereka dalam bentuk yang sesuai dengan masing-masing mereka. Rezeki menyeluruh yang terdapat dalam rahmat-Nya yang luas yang berisi kasih sayang, rahmat-Nya yang luas yang terdapat dalam perhatian-Nya yang sempurna yang berbalut kelembutan dan kemurahan, perhatian-Nya yang tampak dalam hikmah-Nya yang mencakup yang mengandung tujuan, hikmah-Nya yang terlihat dalam keteraturan yang ada, keteraturan yang terhampar secara nyata, keterhamparan dalam bingkai kerjasama dan tolong-menolong, serta kerjasama di antara partikel dan bagiannya itu, semuanya merupakan stempel khusus Tuhan Pemelihara dan Pengatur segala sesuatu. Ia menunjukkan keberadaan Zat yang matahari, bulan, dan bintang berjalan sesuai dengan perintah-Nya.
Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya (QS as-Sajadah: 7)
Jika menghendaki sesuatu, Dia berkata, “Jadilah!” Maka jadilah ia dengan seketika (QS Yasin: 82)
Cahaya Kesembilan
Sebagaimana stempel keesaan-Nya terdapat pada partikel, bumi, dan alam, ia juga terdapat pada semua spesies yang bertebaran dan berbagai unsur.
Sebagaimana proses penanaman benih di ladang menunjukkan bahwa ladang tersebut dikelola oleh pemilik benih dan benih tadi merupakan milik pengelola sawah, demikian pula dengan berbagai unsur di alam ini. Unsur tersebut yang merupakan ladang bagi entitas lewat keterhamparannya dalam ukuran tertentu dan bentuknya yang rapi, makhluk yang merupakan buah kasih sayang dan mukjizat kekuasaan-Nya lewat kondisinya yang bertebaran dengan penuh hikmah dan mirip serta lewat keberadaannya di berbagai penjuru dalam satu distribusi yang menakjubkan, semua itu menunjukkan bahwa area berikut unsurnya dan ladang berikut benihnya berada dalam genggaman Sang Pencipta yang esa. Setiap spesies dan unsur menjadi saksi bagi masing-masing dan semuanya bahwa “Kalian adalah milik Zat yang memiliku.” Jadi, setiap bunga, setiap buah, dan setiap hewan merupakan stempel dan segel yang menyatakan dengan lisan keteraturannya bahwa tempat ini adalah “Milik Zat yang memiliku, ciptaan Zat yang menciptakanku, tulisan Zat yang aku menjadi hurufnya, dan kreasi Zat yang aku merupakan ukirannya.”
Fenomena ini semua, terutama bagaimana mereka bekerjasama dengan rapi dan sempurna, merupakan petunjuk yang sangat jelas dan terang bahwa mereka merupakan pelayan dari Pemelihara yang Maha Bijaksana serta pesuruh dari Pengatur Yang Mahamulia. Mereka bergerak sesuai dengan perintah, ijin, kekuatan, dan kebijaksanaan-Nya.
Cahaya Kedelapan
Lihatlah bahwa rezeki yang didistribusikan kepada makhluk sejalan dengan kadar kebutuhan mereka dalam bentuk yang sesuai dengan masing-masing mereka. Rezeki menyeluruh yang terdapat dalam rahmat-Nya yang luas yang berisi kasih sayang, rahmat-Nya yang luas yang terdapat dalam perhatian-Nya yang sempurna yang berbalut kelembutan dan kemurahan, perhatian-Nya yang tampak dalam hikmah-Nya yang mencakup yang mengandung tujuan, hikmah-Nya yang terlihat dalam keteraturan yang ada, keteraturan yang terhampar secara nyata, keterhamparan dalam bingkai kerjasama dan tolong-menolong, serta kerjasama di antara partikel dan bagiannya itu, semuanya merupakan stempel khusus Tuhan Pemelihara dan Pengatur segala sesuatu. Ia menunjukkan keberadaan Zat yang matahari, bulan, dan bintang berjalan sesuai dengan perintah-Nya.
Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya (QS as-Sajadah: 7)
Jika menghendaki sesuatu, Dia berkata, “Jadilah!” Maka jadilah ia dengan seketika (QS Yasin: 82)
Cahaya Kesembilan
Sebagaimana stempel keesaan-Nya terdapat pada partikel, bumi, dan alam, ia juga terdapat pada semua spesies yang bertebaran dan berbagai unsur.
Sebagaimana proses penanaman benih di ladang menunjukkan bahwa ladang tersebut dikelola oleh pemilik benih dan benih tadi merupakan milik pengelola sawah, demikian pula dengan berbagai unsur di alam ini. Unsur tersebut yang merupakan ladang bagi entitas lewat keterhamparannya dalam ukuran tertentu dan bentuknya yang rapi, makhluk yang merupakan buah kasih sayang dan mukjizat kekuasaan-Nya lewat kondisinya yang bertebaran dengan penuh hikmah dan mirip serta lewat keberadaannya di berbagai penjuru dalam satu distribusi yang menakjubkan, semua itu menunjukkan bahwa area berikut unsurnya dan ladang berikut benihnya berada dalam genggaman Sang Pencipta yang esa. Setiap spesies dan unsur menjadi saksi bagi masing-masing dan semuanya bahwa “Kalian adalah milik Zat yang memiliku.” Jadi, setiap bunga, setiap buah, dan setiap hewan merupakan stempel dan segel yang menyatakan dengan lisan keteraturannya bahwa tempat ini adalah “Milik Zat yang memiliku, ciptaan Zat yang menciptakanku, tulisan Zat yang aku menjadi hurufnya, dan kreasi Zat yang aku merupakan ukirannya.”
No Voice