Al-Matsnawi al-Arabi an-Nuriye | Al-Matsnawi al-Arabi an-Nuriye | 16
(1-357)
Cahaya Kesebelas
Kesamaan antar semua entitas sejenis dan kemiripan antara spesies yang sama dalam beberapa organ utama menunjukkan stempel dan pena yang satu yang menjadi bukti bahwa semua kesamaan dan kemiripan tersebut merupakan kreasi tunggal. Demikian pula dengan kemudahan yang terlihat dan ringannya beban. Kedua hal tersebut menunjukkan bahwa semuanya merupakan tanda kreasi Pencipta Yang Mahaesa. Jika tidak, tentu yang muncul adalah kesulitan sampai pada tingkat di mana jenis dan spesies itu tidak mungkin terwujud. Karena itu, tidak mungkin Allah Swt memiliki sekutu. Jika tidak, tentu alam akan menjadi tidak beraturan. Tidak ada sekutu bagi-Nya dalam berbuat sesuatu. Jika tidak, tentu alam ini tidak ada.

Cahaya Keduabelas
Lihatlah! Jika di satu sisi kehidupan merupakan petunjuk keesan-Nya dan dalil kemestian eksistensi-Nya, di sisi lain kematian merupakan bukti keabadiaan dan kekekalan-Nya. Jika tetesan sungai yang mengalir, buih yang bergelombang di lautan, serta benda di muka bumi menjadi saksi atas keberadaan matahari lewat cahaya yang dipantulkannya, maka hilang dan sirnanya tetesan, buih, dan benda tersebut padahal pantulan cahaya tadi masih terus tampak pada benda sejenis yang datang sesudahnya menjadi bukti akan eksistensi matahari yang terus ada dalam bentuk manifestasinya. Sementara, pantulan cahaya tadi hanya merupakan tanda keberadaan sebuah mentari. Ia menampakkan keberadaan matahari lewati wujudnya serta keabadian matahari lewat ketiadaannya.
Demikianlah kondisi seluruh entitas. Keberadaannya menunjukkan keberadaan Sang Wajibul wujud (Allah), sementara ketiadaannya seiring dengan kedatangan entitas sejenis sesudahnya menunjukkan keabadian-Nya. Pasalnya, kemunculan kembali sejumlah ciptaan yang indah, serta pergantian berbagai entitas, dan kelenyapannya setelah kemunculan entitas sejenisnya seiring dengan pergantian siang dan malam dan pergantian musim, semua itu menunjukkan dengan sangat jelas eksistensi Pemilik keindahan Yang Mahaesa, kekal, tinggi, dan abadi. Lenyapnya berbagai sebab dan akibat seiring dengan pergantian tahun dan masa, lalu kemunculan kembali akibat dan sebab sejenis menunjukkan secara tegas bahwa semuanya lemah dan makhluk Tuhan yang dirangkai dengan sebuah hikmah yang sangat halus. Lebih dari itu, ia menunjukkan bahwa semua ciptaan yang halus tersebut dan seluruh entitas yang indah yang terus berputar merupakan kreasi Zat Yang Mahaesa, Mahaagung, dan Pemurah; Zat yang seluruh nama-Nya suci dan indah. Ia juga merupakan hasil ukiran-Nya yang terus berubah, cermin-Nya yang terus bergerak, serta segel-Nya yang terus berganti.
Cahaya Ketiga belas
Lihatlah! Segala sesuatu--dari atom hingga planet, dari diri hingga mentari--dengan lisan ketidakberdayaannya menunjukkan eksistensi Penciptanya dan dengan tugas-tugas menakjubkan yang dilakukannya secara teratur menunjukkan keesan-Nya.
No Voice