Al-Matsnawi al-Arabi an-Nuriye | Al-Matsnawi al-Arabi an-Nuriye | 61
(1-357)
Penjelasan mengenai lisan yang dimaksud akan dikemukakan pada waktunya. Hanya saja secara global ia adalah sebagai berikut:
Yaitu lewat lisan setiap bagian dan susunannya yang teratur, kepapahan dan kebutuhannya yang terpenuhi, kondisinya yang tertata rapi, bentuknya yang sempurna dan menakjubkan, lukisannya yang indah luar biasa, hikmahnya yang demikian tinggi, keragamannya yang istimewa, dan kemiripannya yang sangat rapi; lalu lewat lisan keteraturan dan keseimbangannya, keindahan kreasi dan kesempurnaanya, respon antar bagian di mana yang satu memenuhi kebutuhan lainnya, serta kondisi saling menopang antar unsur yang berbeda; kemudian lewat lisan hikmah yang bersifat menyeluruh, perhatian yang sempurna, rahmat yang luas, dan rezeki yang tersebar; selanjutnya lewat lisan kebaikan dan perbaikan, keindahan yang terpantul, cinta yang jujur, ketertarikan dan gravitasi, dan bayangan alam; juga lewat lisan kemungkinan dan kejadiannya, kebutuhan dan kepapahannya, kelemahannya, kematiannya, kebodohannya, kefanaannya, perubahannya, ibadahnya, rekamannya, seruannya, dan munajatnya, struktur dan setiap bagian alam dengan seluruh lisan tersebut menjadi saksi atas eksistensi Sang Pencipta Yang tak bermula dan Mahakuasa. Ia menjadi bukti yang menunjukkan sifat-sifat sempurna-Nya, bersaksi atas keesaan-Nya, menyebutkan nama-nama-Nya yang mulia, bertasbih memuji-Nya, menjelaskan ayat-ayat Alquran yang bijaksana, membenarkan informasi pemimpin para rasul, merealisasikan ramalan yang benar yang bersambung kepada cahaya Islam yang bersambung kepada tangga kenabian, yang bersambung kepada cahaya iman terhadap Zat Yang Mahaesa. Lewat semua lisannya di bawah perintah kalam Allah serta kepemimpinan penghulu seluruh rasul dan manusia, alam sepakat mengucap “Allah. Tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Berdiri sendiri.”
Perhatikan penjelasan dari persoalan tersebut:
1 dan 2. Di alam terlihat kumpulan dan bagian-bagian dari penataan yang nampak jelas serta keseimbangan yang saling menopang yang menjadi dalil wajibnya keberadaan Zat yang seluruh entitas berada dalam genggaman sistem dan neraca-Nya. Lewat penataan yang tampak jelas dan saling menopang itu ia juga menjadi bukti bahwa Pengatur dan Penatanya adalah satu. Ia membuka celah menuju tujuan; yaitu Zat Yang wajib ada dan Mahaesa. Di dalamnya seluruh entitas alam bersaksi dengan mengucap, “Allah. Tiada Tuhan selain Dia.”
3 dan 4. Keteraturan dan kerapian yang terdapat di rumah alam yang menunjukkan ketiadaan intervensi pihak lain serta kreasi, lukisan, dan kerajaan milik Yang Mahaesa membuka celah dalam bentuk lain. Di dalamnya alam bersaksi dengan mengucap, “Allah. Tiada Tuhan selain Dia.”
5 dan 6. Kreasi yang demikian rapi dan sempurna dalam segala sesuatu berikut kapasitasnya yang sesuai yang diberikan lewat pena takdir Zat Yang Maha Mencurahkan, hal itu menunjukkan keberadaan pena yang satu. Penulis lembaran langit dengan bintang dan mataharinya juga merupakan Penulis lembaran lebah dan semut berikut sel dan partikelnya. Ia membuka celah dalam bentuk yang berbeda yang di dalamnya alam bersaksi lewat lisan seluruh ciptaan, “Allah. Tiada Tuhan selain Dia.”
7 dan 8. Respon dan harmoni antar berbagai unsur yang berbeda yang terdapat di jalan yang panjang dan berliku di mana sebagiannya memenuhi kebutuhan yang lain seperti bahan nutrisi sel dan buah, serta kerja sama antar berbagai bagian yang berbeda seperti sejumlah planet yang merupakan buah matahari, semua itu menunjukkan bahwa seluruhnya merupakan pelayan dari Majikan yang sama, berada di bawah komando Pengatur yang sama, serta rujukan mereka pun adalah Pemelihara yang satu. Hal itu membuka celah dalam tingkatan berbeda yang di dalamnya alam bersaksi dengan mengucap, “Allah. Tiada Tuhan selain Dia.”
Yaitu lewat lisan setiap bagian dan susunannya yang teratur, kepapahan dan kebutuhannya yang terpenuhi, kondisinya yang tertata rapi, bentuknya yang sempurna dan menakjubkan, lukisannya yang indah luar biasa, hikmahnya yang demikian tinggi, keragamannya yang istimewa, dan kemiripannya yang sangat rapi; lalu lewat lisan keteraturan dan keseimbangannya, keindahan kreasi dan kesempurnaanya, respon antar bagian di mana yang satu memenuhi kebutuhan lainnya, serta kondisi saling menopang antar unsur yang berbeda; kemudian lewat lisan hikmah yang bersifat menyeluruh, perhatian yang sempurna, rahmat yang luas, dan rezeki yang tersebar; selanjutnya lewat lisan kebaikan dan perbaikan, keindahan yang terpantul, cinta yang jujur, ketertarikan dan gravitasi, dan bayangan alam; juga lewat lisan kemungkinan dan kejadiannya, kebutuhan dan kepapahannya, kelemahannya, kematiannya, kebodohannya, kefanaannya, perubahannya, ibadahnya, rekamannya, seruannya, dan munajatnya, struktur dan setiap bagian alam dengan seluruh lisan tersebut menjadi saksi atas eksistensi Sang Pencipta Yang tak bermula dan Mahakuasa. Ia menjadi bukti yang menunjukkan sifat-sifat sempurna-Nya, bersaksi atas keesaan-Nya, menyebutkan nama-nama-Nya yang mulia, bertasbih memuji-Nya, menjelaskan ayat-ayat Alquran yang bijaksana, membenarkan informasi pemimpin para rasul, merealisasikan ramalan yang benar yang bersambung kepada cahaya Islam yang bersambung kepada tangga kenabian, yang bersambung kepada cahaya iman terhadap Zat Yang Mahaesa. Lewat semua lisannya di bawah perintah kalam Allah serta kepemimpinan penghulu seluruh rasul dan manusia, alam sepakat mengucap “Allah. Tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Berdiri sendiri.”
Perhatikan penjelasan dari persoalan tersebut:
1 dan 2. Di alam terlihat kumpulan dan bagian-bagian dari penataan yang nampak jelas serta keseimbangan yang saling menopang yang menjadi dalil wajibnya keberadaan Zat yang seluruh entitas berada dalam genggaman sistem dan neraca-Nya. Lewat penataan yang tampak jelas dan saling menopang itu ia juga menjadi bukti bahwa Pengatur dan Penatanya adalah satu. Ia membuka celah menuju tujuan; yaitu Zat Yang wajib ada dan Mahaesa. Di dalamnya seluruh entitas alam bersaksi dengan mengucap, “Allah. Tiada Tuhan selain Dia.”
3 dan 4. Keteraturan dan kerapian yang terdapat di rumah alam yang menunjukkan ketiadaan intervensi pihak lain serta kreasi, lukisan, dan kerajaan milik Yang Mahaesa membuka celah dalam bentuk lain. Di dalamnya alam bersaksi dengan mengucap, “Allah. Tiada Tuhan selain Dia.”
5 dan 6. Kreasi yang demikian rapi dan sempurna dalam segala sesuatu berikut kapasitasnya yang sesuai yang diberikan lewat pena takdir Zat Yang Maha Mencurahkan, hal itu menunjukkan keberadaan pena yang satu. Penulis lembaran langit dengan bintang dan mataharinya juga merupakan Penulis lembaran lebah dan semut berikut sel dan partikelnya. Ia membuka celah dalam bentuk yang berbeda yang di dalamnya alam bersaksi lewat lisan seluruh ciptaan, “Allah. Tiada Tuhan selain Dia.”
7 dan 8. Respon dan harmoni antar berbagai unsur yang berbeda yang terdapat di jalan yang panjang dan berliku di mana sebagiannya memenuhi kebutuhan yang lain seperti bahan nutrisi sel dan buah, serta kerja sama antar berbagai bagian yang berbeda seperti sejumlah planet yang merupakan buah matahari, semua itu menunjukkan bahwa seluruhnya merupakan pelayan dari Majikan yang sama, berada di bawah komando Pengatur yang sama, serta rujukan mereka pun adalah Pemelihara yang satu. Hal itu membuka celah dalam tingkatan berbeda yang di dalamnya alam bersaksi dengan mengucap, “Allah. Tiada Tuhan selain Dia.”
No Voice