Biografi Bediüzzaman Said Nursi | Biografi Bediüzzaman Said Nursi | 118
(1-144)
Ciri Pertama:
Pura-pura tidak tahu akibat dan memberatkan keenakan yang ada daripada keenakan-keenakan yang akan datang. Hal itu tiada lain disebabkan oleh pelampauan aspek kebendaan atas akal manusia dan pemikirannya. Jalan satu-satunya untuk menyelamatkan orang-orang yang bodoh dari kebodohannya in adalah, menampakkan kesakitan yang jelas pada kelezatan-kelezatan itu sendiri dan yang menguasai perasaan mereka.
Sebagaimana yang ditunjukkan oleh ayat al-Quran berikut:
“dan mereka mencintai kehidupan dunia”, maka seseorang itu di zaman kita, meskipun ia mengetahui kenikmatan dan keenakan akhirat yang serupa dengan intan, ia tetap mengutamakan kelezatan dunia yang menyerupai potongan kaca pecah. Dengan demikian ia ikut di belakang orang-orang yang sesat setelah dahulunya termasuk orang-orang yang beriman, yaitu karena disebabkan oleh cinta dunia dan rahasianya yang tersembunyi. Di sana tidak ada jalan untuk menyelamatkan dari bahaya ini kecuali membuktikan adanya siksaan neraka Jahannam dan kepedihannya di dunia ini sendiri. Dan inilah cara yang ditempuh oleh risalah-risalah an-Nur. Jika tidak demikian, maka di zaman kita sekarang ini, di mana kita sedang menghadapi pengingkaran dan kesesatan ilmu-ilmu moden, adat kebiasaan orang-orang bodoh dan pengikut hawa nafsu, setelah seseorang itu berusaha untuk mengenalkan Allah Ta’ala, membuktikan adanya neraka Jahannam, menakut-nakuti dengan siksaannya, menjauhkan manusia dari kejahatan dan kejelekan, maka kadang-kadang hanya satu orang saja dari sepuluh orang yang mengambil pelajaran atau bahkan mungkin hanya satu dari dua puluh orang. Kemudian ia berkata setelah mendengar nasehat: “Sesungguhnya Allah itu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” dengan anggapan bahwa neraka Jahannam itu masih jauh sekali, lalu ia terus melakukan kebodohannya, dan hati serta jiwanya kalah di depan aspek kebendaan yang melampaui batas.
Demikianlah risalah-risalah an-Nur dalam banyak pertimbangan yang diadakannya. Ia menerangkan akibat mengerikan yang timbul dari kekafiran dan kesesatan di dunia ini. Ia juga menjauhkan orang-orang egois yang sangat ingkar dari terus bergelimang dengan kelezatan yang diharamkan dan dari kebodohan mereka yang menyengsarakan serta mendorong orang-orang yang berakal dari kalangan mereka untuk mengetuk pintu taubat dan istighfar.

Ciri Kedua:
Kesesatan yang timbul dari pengingkaran dan ilmu-ilmu alam, dan penyelewengan yang muncul dari kekafiran pada masa lalu, bisa dianggap sangat kecil sehingga sampai tidak bisa disebutkan, jika diukur ddengan keadaan pada zaman sekarang.
No Voice