Biografi Bediüzzaman Said Nursi | Biografi Bediüzzaman Said Nursi | 122
(1-144)
BAGIAN KETIGA
BEBERAPA CONTOH NUKILAN DARI TERJEMAHAN KULLIYAT RISALAH-RISALAH AN-NUR
DARI AL-LAMA’AT (KILAUAN CAHAYA)
YANG HAK ITU TINGGI
Wahai kawanku! Salah seorang kawan bertanya kepadaku pada suatu hari: “Jika” yang hak itu tinggi” itu suatu perkara yang benar dan tidak diragukan lagi, maka mengapa orang kafir menang atas orang Muslim dan kekuatan mengalahkan yang hak?”
Saya menjawab: “Renungkan empat pokok berikut, niscaya kemuskilanmu akan hilang:
POKOK PERTAMA:
Tidak mesti setiap jalan untuk memperolehi yang hak itu pasti hak, sebagaimana tidak mesti setiap jalan untuk mendapatkan yang batil itu pasti batil.
Jadi natijahnya ialah: Setiap jalan yang hak – meskipun di dalam perkara yang batil – akan menang atas jalan yang batil – meskipun di dalam perkara yang hak.
Berdasarkan hal itu maka: Suatu perkara hak yang kalah kepada kebatilan adalah karena jalannya yang batil, yakni kalah sementara, dan bukan kalah karena dzatnya atau kalah selama-lamanya, karena kemenangan pasti senantiasa akan kembali kepada yang hak.
Adapun mengenai kekuatan, ia ada bagian yang hak dan di dalamnya ada rahasia tersembunyi untuk mencapai keunggulan di dalam penciptaannya.
POKOK KEDUA:
Seharusnya setiap sifat daripada sifat-sifat seorang Muslim adalah Muslim seperti dirinya. Akan tetapi ini tidak terjadi dan bukan suatu yang pasti.
Demikian pula, tidak mesti sifat-sifat orang kafir itu semuanya kafir dan timbul dari kekafirannya.
Demikian pula sifat orang yang fasik, tidak semestinya semuanya fasik dan timbul karena kefasikannya.
Jadi, sifat Muslim yang dimiliki oleh seorang yang kafir akan mengatasi sifat yang tidak disyarakkan pada diri seorang Muslim. Dengan perantaraan dan jalan yang hak ini, orang kafir tersebut menang atas orang Muslim (yang mempunyai sifat yang tidak disyarakkan).
Kemudian, hak hidup di dunia itu mencakup dan umum untuk semua orang. Kekafiran bukan merupakan halangan untuk mendapatkan hak hidup yang merupakan manifestasi rahmat umum dan yang mengandungi rahasia kebijaksanaan di dalam penciptaan.
BEBERAPA CONTOH NUKILAN DARI TERJEMAHAN KULLIYAT RISALAH-RISALAH AN-NUR
DARI AL-LAMA’AT (KILAUAN CAHAYA)
YANG HAK ITU TINGGI
Wahai kawanku! Salah seorang kawan bertanya kepadaku pada suatu hari: “Jika” yang hak itu tinggi” itu suatu perkara yang benar dan tidak diragukan lagi, maka mengapa orang kafir menang atas orang Muslim dan kekuatan mengalahkan yang hak?”
Saya menjawab: “Renungkan empat pokok berikut, niscaya kemuskilanmu akan hilang:
POKOK PERTAMA:
Tidak mesti setiap jalan untuk memperolehi yang hak itu pasti hak, sebagaimana tidak mesti setiap jalan untuk mendapatkan yang batil itu pasti batil.
Jadi natijahnya ialah: Setiap jalan yang hak – meskipun di dalam perkara yang batil – akan menang atas jalan yang batil – meskipun di dalam perkara yang hak.
Berdasarkan hal itu maka: Suatu perkara hak yang kalah kepada kebatilan adalah karena jalannya yang batil, yakni kalah sementara, dan bukan kalah karena dzatnya atau kalah selama-lamanya, karena kemenangan pasti senantiasa akan kembali kepada yang hak.
Adapun mengenai kekuatan, ia ada bagian yang hak dan di dalamnya ada rahasia tersembunyi untuk mencapai keunggulan di dalam penciptaannya.
POKOK KEDUA:
Seharusnya setiap sifat daripada sifat-sifat seorang Muslim adalah Muslim seperti dirinya. Akan tetapi ini tidak terjadi dan bukan suatu yang pasti.
Demikian pula, tidak mesti sifat-sifat orang kafir itu semuanya kafir dan timbul dari kekafirannya.
Demikian pula sifat orang yang fasik, tidak semestinya semuanya fasik dan timbul karena kefasikannya.
Jadi, sifat Muslim yang dimiliki oleh seorang yang kafir akan mengatasi sifat yang tidak disyarakkan pada diri seorang Muslim. Dengan perantaraan dan jalan yang hak ini, orang kafir tersebut menang atas orang Muslim (yang mempunyai sifat yang tidak disyarakkan).
Kemudian, hak hidup di dunia itu mencakup dan umum untuk semua orang. Kekafiran bukan merupakan halangan untuk mendapatkan hak hidup yang merupakan manifestasi rahmat umum dan yang mengandungi rahasia kebijaksanaan di dalam penciptaan.
No Voice