Biografi Bediüzzaman Said Nursi | Biografi Bediüzzaman Said Nursi | 45
(1-144)
Demikianlah unsur-unsur perusak merusak iman kepada Allah pada diri generasi baru dan pembuat mereka bingung. Sayyid Abdullah Yakan, pengarang “al-Qamus al-Jadid”31 (Kamus Baru), menceritakan tentang kebingungannya ini ketika dia masih menjadi seorang pelajar di sekolah menengah. Dia berkata bahwa guru-gurunya sama sekali tidak pernah bercakap tentang Allah, maka dia bersama kawannya yang bernama Rif’at pergi mengunjungi Badiuzzaman. “Kami; saya dan kawan saya Rif’at, senantiasa mengunjunginya. Beliau bercakap-cakap bersama kami tentang kepentingan iman, keesaan Allah dan bahwa manusia tidak diciptakan tanpa peraturan. Pada akhir pertemuan, kami merasa seakan-akan baru dilahirkan kembali. Jiwa kami menikmati kebahagiaan maknawi dan kegembiraan yang tak terhingga”.(45)

Badiuzzaman merasa perlunya menulis risalah tentang tajuk penting ini32, supaya menjadi alat untuk menyelamatkan ribuan bahkan ratusan pelajar dari generasi baru yang sedang kebingungan dan mencari-cari cahaya untuk hatinya dan hidayah untuk jiwanya. Kata Badiuzzaman dalam mukadimah risalah ini: “Kenalkan kami dengan Pencipta kami, karena guru-guru kami tidak pernah mengingatkan Allah kepada kami!”. Maka saya katakan kepada mereka: “Setiap ilmu yang kalian baca senantiasa membahas tentang Allah dan mengenalkan Pencipta Yang Maha Mulia dengan bahasanya yang khusus. Dengarkan ilmu-ilmu tersebut dan jangan peduikan guru-gurumu itu.

Misalkan, jika di sana ada apotik besar. Di dalam setiap botol-botolnya ada obat-obat dan ramuan-ramuan mujarab. Ia dibuat dengan ukuran yang sangat teliti. Sebagaimana hal ini menunjukkan bahwa di belakangnya ada seorang ahli apotik yang pintar dan ahli kimia yang mahir, maka demikian pula apotik bulatan bumi yang mengandungi lebih dari empat ratus ribu macam hidupan – tumbuh-tumbuhan dan hewan. Setiap satu daripadanya, pada hakekatnya, adalah botol ramuan kimia yang teliti dan botol campuran hidupan yang mengagumkan yang menampakkan- bahkan kepada orang buta sekalipun – Ahli Apotiknya Yang Maha Bijak lagi Mempunyai keagungan dan mengenalkan Penciptanya Yang Maha Mulia. Maha Suci Dia sebesar kesempurnaan, keteraturan dan keagungannya dan sebesar bandingannya dibanding dengan apotik yang ada di pasar itu. Dan itu sesuai dengan ilmu kedokteran yang kalian baca”.
-------------------------------
31 Yeni Lugat: Yaitu kamus yang khusus mengenai risalah-risalah an-Nur. Di situ diterangkan kata-kata Arab, istilah-istilah syariat dan nama orang-orang di dalamnya.

32 Ustadz menulis dialog dengan para pelajar ini di dalam masalah keenam risalah ath-Thamrah yang ditulisnya di dalam penjara Denizli.
No Voice