Biografi Bediüzzaman Said Nursi | Biografi Bediüzzaman Said Nursi | 63
(1-144)
Desakan ini adalah sesuatu yang aneh dan luar biasa serta tidak berperi kemanusiaan. Tetapi akhirnya, karena ‘inayah Allah maka mahkamah tidak mengambil pendapat jaksa umum. Mereka memutuskan – karena bersandarkan kepada keterangan kesehatan tersebut – supaya mahkamah Istanbul mewakili mereka untuk menyidang Ustadz. Setelah selesai sidang, mahkamah memutuskan bebas terhadap Ustadz, karena tidak ada sesuatu yang dapat dihukum dalam makalah tersebut.(57)

BADIUZZAMAN DAN BANGSAWAN ROMAWI
Ustadz tinggal di Istambul selama kurang lebih tiga bulan. Kebanyakkannya beliau tinggal di rumah salah seorang muridnya yang terdekat.
Pada tahun itu (1953M), Istambul sedang bersiap sedia menyambut peringatan pembukaannya yang ke 500 tahun.
Peringatan besar benar-benar diadakan. Ustadz Badiuzzaman diundang bersama para undangan resmi lainnya. Dalam peringatan tersebut beliau bertemu dengan bangsawan Romawi yang bernama Ashno Cras. Dialog antara keduanya sebagai berikut:
Said Nursi: Kalian bisa termasuk orang-orang yang selamat pada hari kiamat kelak jika kalian meyakini agama Nasrani yang benar dengan syarat mengakui kenabian Muhammad (s.a.w) dan mengakui al-Quran sebagai kitab suci dari sisi Allah.
Bangsawan: Saya mengakui itu.
Said Nursi : Bagus. Apakah engkau mau mengumumkan hal itu di depan para pemimpin rohani lainnya?
Bangsawan: Ya saya mengatakan hal itu akan tetapi mereka tidak menerimanya.(58)

KEMBALI KE KOTA KENANGAN BARLA
Setelah berada di Istambul selama hampir tiga bulan, Ustadz rindu untuk mengunjungi kota-kota yang pernah ditempatinya selama beberapa waktu yang tidak mungkin dilupakannya.
Maka beliau mengunjungi Emirdag, lalu Aski Syahar, kemudian menuju ke Sparte. Di sana beliau tinggal selama delapan hari. Dari sana beliau bersama beberapa muridnya berangkat menuju ke kota kenangan Barla. Kota yang menyaksikan tumbuhnya awal pergerakan an-Nur dan risalah-risalah an-Nur. Kota tempat pengasingan beliau. Allah memberkati beliau pada hari-hari pengasingan tersebut dan menjadikannya hari yang paling berharga baginya serta menjadikan kenangan-kenangan di kota ini kenangan yang paling dicintainya.
Hari ini beliau kembali ke kota ini. Setelah dua puluh tahun yang dipenuhi dengan banyak peristiwa dan ujian. Beliau kembali ke kota ini dalam keadaan bebas dan diiringi hasil dakwahnya, yaitu murid-murid yang wajah mereka bersinar cemerlang dan hati mereka penuh dengan cinta kepada Allah dan RasulNya.
No Voice