Al-Matsnawi al-Arabi an-Nuriye | Al-Matsnawi al-Arabi an-Nuriye | 158
(1-357)
Tiada daya untuk bisa lepas dari ketiadaan dan tiada kekuatan untuk eksis kecuali dengan pertolongan Allah.
Tiada daya untuk tidak lenyap dan tiada kekuatan untuk kekal kecuali dengan pertolongan Allah.
Tiada daya untuk menjauhi bahaya dan tiada kekuatan untuk meraih manfaat kecuali dengan pertolongan Allah.
Tiada daya untuk lepas dari musibah dan tiada kekuatan untuk mencapai tujuan kecuali dengan pertolongan Allah.
Tiada daya untuk jauh dari maksiat dan tiada kekuatan untuk mendapat nikmat kecuali dengan pertolongan Allah.
Tiada daya untuk lepas dari malapetaka dan tiada kekuatan untuk meraih anugerah kecuali dengan pertolongan Allah.
Tiada daya untuk bisa lepas dari keburukan dan tiada kekuatan untuk menggapai kebaikan kecuali dengan pertolongan Allah.
Tiada daya untuk lepas dari derita dan tiada kekuatan untuk meraih harapan kecuali dengan pertolongan Allah.
Tiada daya untuk lepas dari kegelapan yang pekat dan tiada kekuatan untuk mendapatkan cahaya terang kecuali dengan pertolongan Allah Yang Mahatinggi dan Mahaagung.
Ketahuilah[1] bahwa siapa yang bertawakkal kepada Allah, Dia akan mencukupinya.
Hasbunallâh wa ni’mal Wakîl (Cukuplah Allah bagi kami. Dia Sebaik-baik Pelindung). Sebab, Dia adalah Pemilik diri kami dan Pemilik seluruhnya. Keseluruhan alam seperti kerajaan kita ini. Kita adalah milik Allah Swt.
Hasbunallâh wa ni’mal Wakîl. Sebab, Dia Yang Maha Sempurna. Sementara itu, kesempurnaan adalah sesuatu yang Dia cintai sehingga wajar kalau mau berkorban untuknya.
Hasbunallâh wa ni’mal Wakîl. Sebab, Dia Mahaagung, Indah, Pemilik kesempurnaan, keagungan, dan keindahan yang Dia cintai. Karena ingin memperbaharui manifestasi keindahan-Nya kita mati tertawa dan hidup bahagia.
Hasbunallâh wa ni’mal Wakîl. Sebab, Dia Zat Yang Wajib ada serta Yang Menghadirkan semua wujud sehingga dengannya kita mengetahui bagaimana Dia memberi semuanya kepada kita. Sebaliknya, tanpa pengetahuan, apa yang berada di tangan kita menjadi titik eksistensi yang saling dipikul oleh sesuatu yang tiada sepenuh dunia.
Hasbunallâh wa ni’mal Wakîl. Sebab, Dia Maha tak bermula, abadi, dan kekal. “Segala sesuatu pasti binasa kecuali wajah-Nya.”[2]
Hasbunallâh wa ni’mal Wakîl. Sebab, dunia bersifat fana dan kehidupan pasti sirna.
Hasbunallâh wa ni’mal Wakîl. Sebab, tanpa keberadaan-Nya semua kenikmatan dunia membuahkan penderitaan berkepanjangan, sebaliknya dengan menghadapkan wajah kepada-Nya dan dengan adanya keterpautan dengan rahmat-Nya semua kenikmatan yang fana tadi menambah nikmat kemunculan baru yang bersih dari derita kematian.
----------------------------------------
[1] Penjelasan tentang bagian ini yang khusus berbicara tentang hasbunallâh wa ni’mal wakil, terdapat dalam cahaya keduapuluh sembilan. Juga pada kilau keempat, harapan, keempat belas, dan kelima belas dari risalah untuk para lansia.
[2] Q.S. al-Qashash: 88.
Tiada daya untuk tidak lenyap dan tiada kekuatan untuk kekal kecuali dengan pertolongan Allah.
Tiada daya untuk menjauhi bahaya dan tiada kekuatan untuk meraih manfaat kecuali dengan pertolongan Allah.
Tiada daya untuk lepas dari musibah dan tiada kekuatan untuk mencapai tujuan kecuali dengan pertolongan Allah.
Tiada daya untuk jauh dari maksiat dan tiada kekuatan untuk mendapat nikmat kecuali dengan pertolongan Allah.
Tiada daya untuk lepas dari malapetaka dan tiada kekuatan untuk meraih anugerah kecuali dengan pertolongan Allah.
Tiada daya untuk bisa lepas dari keburukan dan tiada kekuatan untuk menggapai kebaikan kecuali dengan pertolongan Allah.
Tiada daya untuk lepas dari derita dan tiada kekuatan untuk meraih harapan kecuali dengan pertolongan Allah.
Tiada daya untuk lepas dari kegelapan yang pekat dan tiada kekuatan untuk mendapatkan cahaya terang kecuali dengan pertolongan Allah Yang Mahatinggi dan Mahaagung.
Ketahuilah[1] bahwa siapa yang bertawakkal kepada Allah, Dia akan mencukupinya.
Hasbunallâh wa ni’mal Wakîl (Cukuplah Allah bagi kami. Dia Sebaik-baik Pelindung). Sebab, Dia adalah Pemilik diri kami dan Pemilik seluruhnya. Keseluruhan alam seperti kerajaan kita ini. Kita adalah milik Allah Swt.
Hasbunallâh wa ni’mal Wakîl. Sebab, Dia Yang Maha Sempurna. Sementara itu, kesempurnaan adalah sesuatu yang Dia cintai sehingga wajar kalau mau berkorban untuknya.
Hasbunallâh wa ni’mal Wakîl. Sebab, Dia Mahaagung, Indah, Pemilik kesempurnaan, keagungan, dan keindahan yang Dia cintai. Karena ingin memperbaharui manifestasi keindahan-Nya kita mati tertawa dan hidup bahagia.
Hasbunallâh wa ni’mal Wakîl. Sebab, Dia Zat Yang Wajib ada serta Yang Menghadirkan semua wujud sehingga dengannya kita mengetahui bagaimana Dia memberi semuanya kepada kita. Sebaliknya, tanpa pengetahuan, apa yang berada di tangan kita menjadi titik eksistensi yang saling dipikul oleh sesuatu yang tiada sepenuh dunia.
Hasbunallâh wa ni’mal Wakîl. Sebab, Dia Maha tak bermula, abadi, dan kekal. “Segala sesuatu pasti binasa kecuali wajah-Nya.”[2]
Hasbunallâh wa ni’mal Wakîl. Sebab, dunia bersifat fana dan kehidupan pasti sirna.
Hasbunallâh wa ni’mal Wakîl. Sebab, tanpa keberadaan-Nya semua kenikmatan dunia membuahkan penderitaan berkepanjangan, sebaliknya dengan menghadapkan wajah kepada-Nya dan dengan adanya keterpautan dengan rahmat-Nya semua kenikmatan yang fana tadi menambah nikmat kemunculan baru yang bersih dari derita kematian.
----------------------------------------
[1] Penjelasan tentang bagian ini yang khusus berbicara tentang hasbunallâh wa ni’mal wakil, terdapat dalam cahaya keduapuluh sembilan. Juga pada kilau keempat, harapan, keempat belas, dan kelima belas dari risalah untuk para lansia.
[2] Q.S. al-Qashash: 88.
No Voice