Al-Matsnawi al-Arabi an-Nuriye | Al-Matsnawi al-Arabi an-Nuriye | 160
(1-357)
Lanjutan dari Lanjutan

Bismillâhirrahmânirrahîm

Segala puji milik Allah Yang Maha Pengasih yang di antara halusnya keagungan buah pohon rahmat-Nya adalah junjungan kita Muhammad saw. berikut sorga yang terwujud dalam dua alam. Dia juga Mahakuasa yang seluruh entitas baru dan mulia, berikut benda-benda angkasa yang terdapat di taman alam menjadi bukti rububiyah-Nya. Lalu tumbuhan berwarna-warni dan binatang yang beragam jenis yang terdapat dalam taman bumi menjadi ciptaan-Nya yang luar biasa dan bukti uluhiyah-Nya. Bunga yang segar bersinar dan pepohonan berbuah yang terdapat di taman ini menjadi mukjizat kekuasaan-Nya serta dalil kasih sayang-Nya. Pohon berikut daun, bunga, dan buahnya yang terdapat di kebun ini menjadi mukjizat kekuasaan-Nya. Semua itu menjadi saksi bahwa Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.
Peristiwa-peristiwa masa lalu merupakan mukjizat kekuasaan-Nya. Ia menunjukkan bahwa Dia Mahakuasa atas segala kemungkinan yang akan terjadi si masa mendatang. Semua yang telah berlalu dan yang akan datang tidak keluar sedikitpun dari hukum kekuasaan-Nya. Bagi-Nya sama saja antara partikel dan mentari. Dia Mahabenar dan Esa yang seluruh partikel alam berikut susunananya diikat dengan berbagai petunjuk dan lisanya yang beragam di mana semua menunjukkan kepada keindahan-Nya yang mutlak.
Ungkapan kita beragam sementara kebaikan-Mu satu
Semua menunjukkan kepada keindahan tersebut
Kitab alam dengan seluruh bab, pasal, lembaran, baris, kalimat, dan hurufnya merupakan tanda keberadaan-Nya yang wajib dan esa. Baris-barisnya mengatakan kepada akal:
Perhatikan baris-baris alam karena ia Merupakan risalah langit untukmu
Salawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita Muhammad saw, serta kepada keluarga dan seluruh sahabatnya.
Ketahuilah wahai Said yang malang! Janganlah engkau melihat sesuatu yang bukan milikmu. Tetapi lihatlah dirimu! Siapa engkau sebenarnya? Apa engkau ini? Dengan apa engkau bersandar? Engkau lemah, berwujud, butuh, wujud pemberian nikmat, dan tidur yang dibungkus dengan keterjagaan.
Kelemahan adalah jasadmu, rasa butuh adalah ruh yang bergerak di dalamnya, anugerah adalah fisikmu, dan hidupmu adalah tidur. Sungguh malang! Aku tenggelam dalam satu tetes yang menjadi lautan atasku. Aku lenyap dalam satu waktu yang menjadi seperti abadi. Aku mengira lintasan hidup ini ibarat mentari bersinar.
No Voice