Al-Matsnawi al-Arabi an-Nuriye | Al-Matsnawi al-Arabi an-Nuriye | 49
(1-357)
Terutama, jika sang kekasih berdoa lewat berbagai macam doa yang menyentuh, bersimpuh dengan segala bentuk kepapahan, menunjukkan cinta lewat beragam ibadah yang diterima. Sementara, seluruh nabi, wali, dan orang-orang mulia yang merupakan buah pohon penciptaan terbaik berbaris di belakangnya mengamini doanya. Beliau meminta sorga, kekekalan, kebahagiaan abadi, dan rida kepada Tuhan Yang Mahamulia.
Indahnya kasih sayang Tuhan yang komprehensif dan terlihat lewat berbagai jejaknya sama sekali tidak bisa menerima sikap buruk dan khianat dengan mengingkari permintaan logis dan kekasih di atas. Ya. Sebagaimana kekasih tersebut yang merupakan poros kesaksian dan persaksian bagi bukti azali adalah seorang rasul yang dengan risalahnya beliau menyingkap misteri alam, menunjukkan keesaan, serta menjadi sebab untuk menggapai kebahagiaan di sorga, beliau juga seorang hamba. Dengan ibadahnya beliau menjadi penyingkap perbendaharaan rahmat Tuhan, cermin keindahan rububiyah-Nya, sarana untuk mendapat sumber kebahagiaan, serta sebab bagi keberadaan sorga. Andaikan semua sebab yang jumlahnya tak terhingga yang mengantar kepada sorga tidak ada kecuali permintaan dari kekasih seperti beliau, tentu hal itu sudah cukup menjadi alasan bagi penciptaan sorga oleh Zat Yang Maha Pemurah yang menciptakan berbagai kebun indah di setiap musim semi sebagai prototipe darinya. Menciptakan kebun tidaklah lebih mudah daripada sorga. Sebaliknya, penciptaan sorga tidak lebih sulit daripadanya. Sebagaimana benar dan tepat ucapan yang berbunyi, “Andaikan bukan karenamu, tentu cakrawala itu takkan tercipta,” demikian pula dengan ucapan yang berbunyi, “Andaikan yang ada hanya doamu, tentu sorga diciptakan karena dirimu.”
Ya Allah limpahkan salawat dan salam kepada sang kekasih yang merupakan pemimpin jin dan manusia, kebanggaan alam, sarana kebahagiaan dunia dan akhirat, pemilik dua sayap, dan utusan bagi kalangan jin dan manusia. Juga kepada keluarga, sahabat, serta seluruh saudaranya yang terdiri dari para nabi dan rasul. Amin.
Apalagi, dalam peredaran alam ini tampak berbagai jejak kekuasaan-Nya dalam menundukkan matahari, bulan, pohon, dan sungai. Dari sana diketahui bahwa Zat yang melakukan semua itu memiliki kekuasaan dalam rububiyah-Nya yang agung. Sementara di sisi lain, dengan perubahan dan pergantiannya yang demikian cepat, dunia ini ibarat tempat tinggal di penginapan yang disiapkan bagi para musafir yang setiap hari diisi dan dikosongkan. Ia juga merupakan medan ujian yang terus berganti setiap waktu, serta galeri yang dihadirkan untuk memperlihatkan segala model kreasi dan kemurahan Pemilik alam. Galeri tersebut selalu berubah setiap waktu. Adapun makhluk dan hamba sebagai rakyat dan objek kekuasaan yang berkumpul di tempat tersebut sebagai musafir yang datang dan pergi. Mereka mendatangi medan ujian dengan penuh perhatian sesuai dengan kadar pertanyaan dan jawaban yang ada. Setiap saat mereka selalu berniat untuk keluar. Mereka juga berhenti sebentar di galeri itu guna kemudian berpisah.
No Voice