Al-Matsnawi al-Arabi an-Nuriye | Al-Matsnawi al-Arabi an-Nuriye | 51
(1-357)
Pasalnya, saat selesai bertugas, dalam memori kita, dalam memori setiap orang yang melihatnya, serta dalam benihnya di alam gaib ia meninggalkan berbagai gambaran dan maknanya. Sehingga seolah-olah memori setiap orang yang melihatnya merupakan kamera photo yang bisa merekam hiasan bentuknya dan tempat untuk kediaman abadinya. Demikian pula yang terjadi dengan pemilik ruh abadi lainnya yang jauh lebih mulia.
Manusia tidaklah tercipta dengan sia-sia yang boleh melakukan apa saja. Akan tetapi, seluruh gambaran amal perbuatannya direkam, ditulis, dan hasilnya diingat untuk kemudian dihisab. Musim gugur yang melenyapkan ornamen musim semi yang indah tidak lain merupakan tanda selesainya tugas, proses pengosongan untuk menerima utusan makhluk yang baru, sekaligus sebagai peringatan bagi yang lalai dan alpa. Pencipta alam ini memiliki alam lain yang abadi. Para hamba digiring dan dibuat merindukannya. Dia telah menyiapkan untuk mereka sesuatu yang tidak pernah terlihat oleh mata, tidak terdengar oleh telinga, serta tidak pernah terlintas oleh benak manusia.
Apalagi Pengatur alam ini memiliki memori dan rekaman sempurna di mana baik yang kecil maupun yang besar dicatat semuanya dalam kitab yang jelas. Di antara kandungan isi kitab tersebut adalah aturan dan timbangan yang tampak. Kita bisa menyaksikan bahwa setiap yang usianya selesai seiring dengan berakhirnya tugas serta menghilang dari alam nyata ini, sejumlah gambarannya direkam oleh Sang Pencipta di lembaran catatan amal. Dia menuliskan sebagian besar sejarah kehidupannya dalam benih dan hasilnya. Dia menjaganya dalam beragam cermin, baik yang tersembunyi maupun yang tampak. Seolah-olah sebagian besar entitas ditugaskan untuk mengambil gambar berlangsungnya transaksi antar berbagai hal yang berada di sekitarnya.
Engkau bisa melihat memori manusia, buah pohon, biji buah, dan benih bunga guna memahami keagungan jangkauan sistem memori yang ada, meski pada makhluk yang cepat fana. Lalu bandingkan ia dengan kekuatan memori terhadap berbagai hal yang penting yang akan mendatangkan buah di alam gaib dan ukhrawi. Dari rekaman yang demikian sempurna dapat diketahui bahwa Pemilik semua entitas memiliki perhatian besar untuk mencatat semua yang terjadi dalam kerajaan-Nya. Dia Maha Teliti dalam menjalankan kekuasaan-Nya dan sangat rapi dalam rububiyah-Nya. Dia menulis kejadian, perbuatan, dan pelayanan yang terkecil sekalipun sekaligus memerintahkan untuk merekam semua yang terjadi dalam kerajaan-Nya. Rekaman tersebut menyiratkan, menjelaskan, dan bahkan mewajibkan adanya perhitungan. Terutama terkait dengan amal-amal terbesar dan terpenting yang dilakukan makhluk terbaik dan termulia; yaitu manusia. Pasalnya, manusia adalah saksi bagi seluruh aktivitas rububiyah Tuhan, bukti keesaan-Nya dalam berbagai wilayah, serta pengamat dan pemimpin tasbih alam. Serta masih banyak lagi sebab mengapa manusia dimuliakan dengan diberi amanah dan diangkat sebagai khalifah.
No Voice