Al-Matsnawi al-Arabi an-Nuriye | Al-Matsnawi al-Arabi an-Nuriye | 78
(1-357)
Bab Kedua
Subhânallâh (Mahasuci Allah)
BismillâhirrahmânirrahîmSubhânallâh (Mahasuci Allah)
Mahasuci Allah Zat Yang Mahakuasa secara mutlak dengan kekuasaan-Nya sendiri, Yang Mahakaya, Yang Mahabersih dari segala kelemahan dan kebutuhan.
Mahasuci Allah Yang Maha Sempurna baik dalam zat, sifat, maupun perbuatan-Nya; Yang Mahabersih dari segala kekurangan dan cacat. Sebab, kesempurnaan makhluk menunjukkan kesempurnaan perbuatan-Nya. Dia memiliki nama-nama sempurna, sifat-sifat sempurna, dan zat yang sempurna. Bahkan seluruh kesempurnaan dan keindahan yang terdapat dalam entitas dan ciptaan adalah bayangan dari kesempurnaan dan keindahan-Nya berdasarkan intuisi yang benar, argumen yang kuat, dan kesepakatan rombongan mulia yang bersifat mutawatir melalui kasyaf, perasaan, dan penyaksian. Semua sepakat bahwa kesempurnaan entitas; bahkan seluruh alam, merupakan bayangan dan cahaya dari Zat Yang Wajib ada.
Mahasuci Allah Yang Mahaesa Yang Mahabersih dari segala sekutu. Tiada sekutu bagi-Nya; entah dalam kerajaan-Nya melalui keesaan makhluk yang menunjukkan keesaan Penciptanya; atau dalam uluhiyah-Nya yang mengharuskan kondisi tunggal, esa, dan berdiri sendiri.
Mahasuci Allah Yang Mahakuasa dan azali yang bersih dari keberadaan pembantu dan menteri. Pasalnya, kekuasaan-Nya yang sempurna tidak terbatas dan tidak terhingga.
Mahasuci Allah Yang tak bermula dan azali, yang tidak serupa dengan makhluk.
Mahasuci Allah Zat Yang Wajib ada yang tidak membutuhkan esensi makhluk yang bersifat mungkin.
Mahasuci Allah yang memiliki perumpamaan terbaik di langit dan di bumi. Dia Maha Perkasa, Maha Bijaksana, jauh dari sejumlah gambaran yang diberikan oleh berbagai keyakinan batil, oleh berbagai ilusi dusta, serta bersih dari segala kekurangan. Pasalnya, ia berasal dari tiada atau menuju tiada. Bagaimana mungkin ia bersambung dengan Zat Yang Wajib ada?!
Mahasuci Allah Zat Yang Mahakekal yang tidak berubah dan tidak pernah berganti; dua keadaan makhluk yang tak mungkin melekat pada-Nya.
Mahasuci Allah Pencipta alam dan seluruh tempat yang tidak memihak dan terbagi; dua kondisi yang tidak mungkin dimiliki Zat Yang Mahakaya.
Mahasuci Allah yang tak bermula dan kekal, yang bersih dari sifat baru dan lenyap.
Mahasuci Allah Zat Yang Wajib ada yang tidak bertempat atau menyatu dengan makhluk, tidak terbatas dan terhingga, tidak beranak dan diberanakkan. Mahasuci Allah dari semua perkataan orang-orang zalim itu.
Mahasuci Allah yang seluruh malaikat bertasbih kepada-Nya. Demikian pula dengan semua yang terdapat di langit dan di bumi sesuai dengan goresan pena ketentuan yang terdapat padanya.
No Voice