Al-Matsnawi al-Arabi an-Nuriye | Al-Matsnawi al-Arabi an-Nuriye | 83
(1-357)
Jawabannya: yang berasal dari-Nya tentu lebih besar dan lebih tinggi. Milik-Nya tentu lebih bagus dan lebih utama. Yang bersama-Nya tentu lebih agung dan lebih mulia. Secara Zat Dia lebih besar dari semua yang dibayangkan oleh akal manusia. Demikian pula Dia harus lebih besar dan lebih penting di hati kalian daripada segala tujuan dan keinginan kalian. Dia lebih besar, tidak mungkin tertutupi dan terhijab oleh hijab alam.
Adapun maksud dari keberadaan-Nya sebagai Pencipta terbaik dari seluruh pencipta yang ada adalah bahwa dalam zat-Nya Dia lebih baik dari seluruh pencipta yang terdapat dalam cermin akal lewat manifestasi sifat Pencipta padanya sama seperti mentari yang terdapat di cermin. Mentari adalah cahaya yang contoh-contoh sinarnya terdapat dalam cermin. Dia juga lebih baik dilihat dari kedudukan-Nya yang wajib ada ketimbang pencipta lain yang hanya terdapat dalam imajinasi. Selanjutnya Dia adalah Pencipta terbaik yang tidak terhijab oleh sebab. Karena itu Dia harus menjadi tempat menghadap; tanpa peduli kepada berbagai sebab lahiri.
Allah Mahabesar dan Mahagung; tak terjangkau oleh akal pikiran. Dia Mahatinggi; jauh dari kekurangan dan kelemahan. Dia juga Mahasempurna mutlak baik pada zat, sifat, dan perbuatan-Nya.
Bagian kedua
Kami akan menyebutkan tujuh dari tiga puluh tiga kedudukan Allahu akbar. Bagian penting darinya telah disebutkan dalam bagian dua dari surat kedua puluh (al-Maktûb al-Isyrun), di bagian akhir kondisi kedua dari kalimat ketiga puluh dua (al-kalimat ats-Tsâniyah wats-Tsalâtsûn), serta di permulaan kondisi ketiga darinya. Siapa yang ingin melihat hakikat dari kedudukan ini bisa merujuk kepada sejumlah risalah tersebut.
Kami sambut panggilan-Mu ya Allah. Allah Mahabesar dari segala sesuatu baik dalam hal kekuasaan maupun pengetahuan. Pasalnya, Dia Pencipta, Pembuat, dan Pelukis yang telah mencetak manusia dengan kekuasaan-Nya sebagaimana semua entitas. Dia menulis entitas dengan pena kekuasaan sebagaimana menulis manusia dengan pena tersebut. Sebab, alam yang besar itu sama seperti alam yang kecil ini. Ia merupakan ciptaan kekuasaan-Nya. Dia menciptakan alam dan kemudian menjadikannya sebagai masjid, sementara Dia menciptakan manusia dan menjadikannya sebagai makhluk yang bersujud. Setelah mencipta alam, Dia menjadikannya sebagai kerajaan. Sementara, setelah membuat manusia Dia menjadikannya sebagai pelayan.
Adapun maksud dari keberadaan-Nya sebagai Pencipta terbaik dari seluruh pencipta yang ada adalah bahwa dalam zat-Nya Dia lebih baik dari seluruh pencipta yang terdapat dalam cermin akal lewat manifestasi sifat Pencipta padanya sama seperti mentari yang terdapat di cermin. Mentari adalah cahaya yang contoh-contoh sinarnya terdapat dalam cermin. Dia juga lebih baik dilihat dari kedudukan-Nya yang wajib ada ketimbang pencipta lain yang hanya terdapat dalam imajinasi. Selanjutnya Dia adalah Pencipta terbaik yang tidak terhijab oleh sebab. Karena itu Dia harus menjadi tempat menghadap; tanpa peduli kepada berbagai sebab lahiri.
Allah Mahabesar dan Mahagung; tak terjangkau oleh akal pikiran. Dia Mahatinggi; jauh dari kekurangan dan kelemahan. Dia juga Mahasempurna mutlak baik pada zat, sifat, dan perbuatan-Nya.
Penjelasan
Bab Keempat
Sejumlah Kedudukan Allah AkbarBab Keempat
Bagian kedua
Kami akan menyebutkan tujuh dari tiga puluh tiga kedudukan Allahu akbar. Bagian penting darinya telah disebutkan dalam bagian dua dari surat kedua puluh (al-Maktûb al-Isyrun), di bagian akhir kondisi kedua dari kalimat ketiga puluh dua (al-kalimat ats-Tsâniyah wats-Tsalâtsûn), serta di permulaan kondisi ketiga darinya. Siapa yang ingin melihat hakikat dari kedudukan ini bisa merujuk kepada sejumlah risalah tersebut.
Kedudukan Pertama
Bismillâhirrahmânirrahîm
Katakanlah, “Segala puji bagi Allah yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya. Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong. Agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya.” Bismillâhirrahmânirrahîm
Kami sambut panggilan-Mu ya Allah. Allah Mahabesar dari segala sesuatu baik dalam hal kekuasaan maupun pengetahuan. Pasalnya, Dia Pencipta, Pembuat, dan Pelukis yang telah mencetak manusia dengan kekuasaan-Nya sebagaimana semua entitas. Dia menulis entitas dengan pena kekuasaan sebagaimana menulis manusia dengan pena tersebut. Sebab, alam yang besar itu sama seperti alam yang kecil ini. Ia merupakan ciptaan kekuasaan-Nya. Dia menciptakan alam dan kemudian menjadikannya sebagai masjid, sementara Dia menciptakan manusia dan menjadikannya sebagai makhluk yang bersujud. Setelah mencipta alam, Dia menjadikannya sebagai kerajaan. Sementara, setelah membuat manusia Dia menjadikannya sebagai pelayan.
No Voice