BUAH DARI POHON CAHAYA | BUAH DARI POHON CAHAYA | 14
(1-86)
Allah Yang Maha Kuasa menerima doa yang murni dan ikhlas yang diucapkan dari hati sanubari yang menderita dan membalasnya dengan keajaiban. Nabi Ayub a.s. sembuh dari penyakitnya. Allah menganugerahinya kesihatan yang sempurna.

Dari kisah Nabi Ayub a.s., ada lima perkara yang perlu kita renungkan:

Pertama: Di samping berbagai macam luka dan penyakit jasmani seperti yang dideritai Nabi Ayub a.s., ada pula berbagai penyakit yang menimpa rohani. Jika jasmani dan rohani kita diseksa, maka penyakit yang menyerang kita dalah lebih berat dibandingkan dengan penyakit yang dideritai Nabi Ayub a.s. Setiap dosa yang kita lakukan dan setiap godaan yang merasuk hati akan membuat hati dan jiwa kita menderita.

Penyakit Nabi Ayub a.s. nyaris meragut hidupnya yang singkat di dunia fana ini. Tetapi penyakit batin yang kita deritai ini mengancam kita terus-menerus. Maka kita perlu mengucapkan doa di atas melebihi apa yang telah dilakukan oleh Nabi Ayub a.s.

Ulat-ulat yang keluar dari luka Nabi Ayub a.s. mauk ke dalam jantungnya lalu menuju ke lidahnya pula. Demikian pula luka kerana dosa dan cubaan yang lahir dari luka-luka batin itu akan menusuk hati kita menuju ke lubuk hati yang paling dalam. Akibatnya keyakinan akan diingkarinya. Ia juga akan memasuki daerah penting iaitu lidah yang mengucapkan keyakinan tersebut. Dosa dan godaan itulah yang menyebabkan Tuhan tidak pernah disebut, malah didiamkan.

Dosa yang menembus ke dalam jantung akan menggelapkan jantung dan mematikan cahaya keyakinan. Dalam setiap dosa ada jalur yang menuju kepada kekafiran. Jika dosa tidak segera dipadamkan dengan memohon ampun kepada Tuhan, maka ia akan tumbuh dari ulat menjadi ular yang menelan jantung.
No Voice