BUAH DARI POHON CAHAYA | BUAH DARI POHON CAHAYA | 54
(1-86)
Oleh itu wahai rakanku yang bingung! Apakah mungkin ada kesalahan dalam menyebutkan sesuatu yang ajaib dalam menghuraikan sifat-Nya dan menyebarkan perintah-perintah-Nya? Andaikata ada sesuatu yang tidak benar maka sudah tentu ada orang yang mengingkari istana dan suluh itu serta perbendaharaan dan segala sesuatu yang ada di dalamnya. Tunjuk jarimu jika engkau keberatan dan jika engkau berani. Saksikan bagaimana jarimu itu justeru akan membalik dan menusuk matamu sendiri!

BUKTI KEDUA BELAS

Wahai saudaraku! Engkau kini mula menampakkan kesedaran maka saya akan memperlihatkan kepadamu satu lagi bukti yang sama kuatnya dengan kesebelas bukti yang lalu. Pandanglah pernyataan gemilang yang telah turun dari langit yang ditonton oleh setiap orang dengan penuh perhatian kerana takjub dan hormat![1]

Utusan dengan ribuan hiasan berdiri di samping pernyataan itu dan menerangkan pengertiannya kepada seluruh umat. Ungkapan-ungkapan dalam pernyataan itu bersinar sehingga menarik pandangan setiap orang yang mengaguminya. Ia membicarakan hal-hal yang begitu penting kepada orang-orang yang mendengarnya. Ia mengumumkan satu demi persatu kebasaran, kelakuan, perintah dan sifat-sifat Yang Maha Kuasa yang mengatur alam ini, mencipta istana ini dan yang mewujudkan keajaiban-keajaiban ini. Kalau bentuk pertanyaan itu kesemuanya ibarat semboyan dan tiap baris dan kalimat terbukti tanda yang tak dapat ditiru, maka demikian pula kelihatan tanda Allah itu ditulis di atas semua kebenaran, kebijaksanaan, perintah dan kearifan pernyataan tersebut. Ringkasnya pernyataan unggul itu menunjukkan wujudnya Allah seperti adanya matahari. Sesiapa yang tidak buta boleh membuka matanya dan melihat matahari itu.

Oleh itu wahai sahabatku! Jika engkau telah sedar, maka itu adalah baik. Tetapi jika ada lagi perkara yang hendak engkau katakan, maka katakanlah!


------------------------------------------------------
[1] Kenyataan gemilang tersebut adalah Al-Qur’an dan tandanya adalah kenyataan bahawa Al-Qur’an tidak dapat ditiru oleh sesiapapun.
No Voice