Biografi Bediüzzaman Said Nursi | Biografi Bediüzzaman Said Nursi | 103
(1-144)
Adapun mengenai tolok ukur sosial dan politik, maka risalah “al-Kutbah asy-Syamiyah” telah merangkumi dasar-dasar umumnya dan risalah-risalah lain juga telah mencakup sebagiannya, sebagaimana kita mendapatkan di dalam “as-Sunuhat” dan “al-Munadharat” penegakan tolok ukur yang dengannya murid risalah-risalah an-Nur dapat menimbang peristiwa-peristiwa sesuai dengan pengertian iman. Tambahan pula, “mulhaq” juga telah mencakup perkara tersebut.

Dan di dalam risalah-risalah an-Nur yang ditujukan kepada presiden dan perdana menteri pada zaman pemerintahan Partai Demokrasi67 terdapat tolok ukur yang teliti dan mengagumkan.

BERSAMA SUNNAH NABI YANG MULIA

Risalah-risalah an-Nur tidak pernah kosong dari menyebut Rasulullah (s.a.w) atau salah satu aspek kehidupannya yang penuh berkah dengan gaya bahasa yang indah sekali sehingga anda akan merasakan sopan santun dan penghormatan yang layak di bawah pengaruh kata-katanya. Seringkali hadis nabi didahului dengan sesuatu yang mempersiapkan hati dan akal serta jiwa untuk menerimanya sehingga seolah-olah anda benar-benar berada di depan Rasulullah (s.a.w), maka hadis itu akan memancarkan cahayanya di dalam hati anda dan mengalir di dalam urat dan anggota tubuh anda. Dan risalah-risalah yang khas dalam bidang sunnah Nabi68, bukti-bukti kenabian, mukjizat-mukjizat Nabi (s.a.w) dan pengetahuan mustalah hadis serta bagaimana menambah kecintaan Nabi (s.a.w) tidak dibaca oleh Muslim kecuali hatinya akan penuh dengan rasa cinta dan penghormatan terhadap Nabinya (s.a.w).

Dan di selang seling banyak risalah ada soal jawab sekitar beberapa hadis yang disangka – pada mulanya – jauh dari kenyataan atau bercanggah dengan akal, akan tetapi risalah tersebut menerangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang hadis tersebut serta rahasia dan hikmahnya yang banyak, sehingga ia dapat menjawab semua keraguan mengenainya serta menghilangkan waswas dan kesangsian yang ada di dalam akal dan hati, dan pada waktu yang sama ia menghalang serangan yang ditujukan kepada hadis nabi oleh orang-orang yang sesat atas nama ilmu moden dengan hujah akal yang dibenarkan.

Orang yang merenungkan lebih jauh mengenai risalah-risalah an-Nur dengan gambaran umum dan yang membahas tentang sunnah dengan gambaran khusus69 (khususnya di dalam al-Mu’jizat al-Ahmadiyyah) akan mendapatkan pengalaman bagaimana berpesiar di dalam buku-buku hadis as-sihah dan as-sunan, karena ia menunjukkan taman yang rindang tersebut dan membawanya berjalan di antara pepohonannya yang sedang berbunga, sehingga ia dapat menghirup baunya yang harum serta mengambil apa yang perlu bagi seorang Muslim dari ilmu mustalah hadis. Demikian pula ia tidak mendapati suatu perkara yang telah didiskusikan – atau sedang didiskusikan – di antara kaum Muslimin dalam masalah hadis atau tuduhan yang diajukan kepadanya, kecuali ia mendapati jawabannya yang lengkap dan memuaskan di dalamnya sehingga hati menjadi tenang.
------------------------------------------
67 Risalah-risalah tersebut dikumpulkan di dalam satu buku kecil yang dinamakan: “al-Byanat”. Murid-murid an-Nur juga menerbitkan kumpulan buku yang membahas tentang pandangan Ustadz dan pendapatnya dalam bidang politik dan sosial yang disarikan dari risalah-risalah an-Nur dengan bahasa Turki antara lain: “Said Nursi ve Devlet felsefi – Safa Mursel” (Said Nursi dan falsafah kenegaraan oleh Safa Mursel) dan lainnya. Mereka juga menulis banyak makalah di dalam majalah “Kopru” (Jembatan) yang mereka terbitkan di Istanbul atau di majalah “Nur. The Light” berbahasa Inggris yang mereka terbitkan di Amerika. Mereka juga telah menerbitkan ceramah-ceramah yang mereka sampaikan sekitar judul ini juga di dalam muktamr-muktamar Islam yang diadakan di Inggris dan Amerika antar lain: “Social Change in Muslim Societies” (Perubahan Sosial di dalam Masyarakat Islam) dan “Fifteenth Century of the Prophet’s Message” (Risalah Rasulullah (s.a.w) di abad kelima belas). Kami memohon Allah untuk memberi taufik kepada kami untuk mengumpulkan pandangan politik dan sosial tersebut di dalam buku yang tersendiri.

68 Antara lain “Miqah as-Sunnah yaitu “al-Lam’ah Kesebelas”, “Minhaj as-Sunnah” yaitu “al-Lam’ah keempat”, “al-Mu’jizah al-Ahmadiyah” yaitu “al-Maktub kesembilan belas” yang dinamakan “qamar risalah an-Nur”, cabang ketiga dari “al-Kalimah Kedua puluh empat di dalam “Usul Fahm al-Ahadith asy-Syarifah”, “al-Kalimah kesembilan belas” dan “ar-rasyahat” dalam bukti-bukti kenabian.

69 Kami telah membahas tajuk baru dalam bidang Sunnah Nabi melalui risalah-risalah an-Nur, yaitu bahwa Sunnah nabi itu adalah sunnah alam dan hakekat rohani dalam masa yang saman. Kami berharap semoga pembahasan ini membuka jalan bagi para pecinta sunnah Nabi supaya mereka mendalami risalah-risalah an-Nur guna mengambil permata-permatanya yang lain yang berharga.
No Voice