Biografi Bediüzzaman Said Nursi | Biografi Bediüzzaman Said Nursi | 104
(1-144)
Masalah-masalah Dajjal, turunnya Isa (a.s), Mahdi dan Khidir dan masalah-masalah sekitar malaikat, tanda-tanda kiamat, pahala kerja dan lainnya telah dibahas dengan jelas sehingga hati menjadi tenang dan jiwa menjadi tenteram.

Risalah-risalah an-Nur juga telah membahas hadis-hadis yang dijadikan alat untuk menyerang buku-buku hadis utama oleh ahli bid’ah. Risalah-risalah tersebut membela hadis-hadis itu dan menerangkan aspek-aspek yang tersembunyi darinya sehingga dapat membungkam siapapun orang yang ingkar dan angkuh.

Mengenai hadis-hadis yang dikandung oleh risalah-risalah an-Nur secara umumnya adalah dengan bahasa Arab. Dan kadang-kadang disebutkan dalam bentuk maknanya. Oleh sebab itu Ustadz mengatakan di dalam mukadimah risalah “al-Mukjizat al-Ahmadiyah” sebagai berikut:

“Saya menyebutkan hadis-hadis nabi di dalam risalah ini sedang di sisi saya tidak ada sebarang buku hadis, maka jika salah dalam lafaz hadis yang ada, hendaklah dibetulkan atau hendaklah dianggap sebagai periwayatan dengan makna, karena menurut pendapat yang kuat, meriwayatkan hadis dengan makna itu dibolehkan...”

BERSAMA FIQIH

Di sana ada risalah khusus dalam masalah ijtihad yang menerangkan bahwa ada enam sebab yang menghalang memasuki pintu yang terbuka ini pada zaman sekarang.

Oleh sebab itu, risalah-risalah an-Nur tidak pernah menyebutkan masalah walaupun masalah furu’iyah – yang berbeda dengan pendapat para imam mujtahidin dan ia tidak menyebutkan nama mereka kecuali dengan penghormatan dan penghargaan yang layak bagi mereka.

Mengenai istilah-istilah fiqih dan usul fiqih, ia tidak terkumpul dalam satu risalah tertentu, akan tetapi ia tersebar di dalam banyak risalah dan disebutkan di tempat dan keadaannya yang sesuai. Umpamanya, anda melihat di dalam paragraf berikut ada definisi terhadap dua istilah fiqih, padahal temanya bukan tema fiqih:

“Soal : Mengapa mukjizat tidak dinukil dengan penuh perhatian sebagaimana hukum-hukum syariat yang penting dinukil secara mutawatir dan dengan banyak jalan?

Jawab: Karena seringkali di sana ada kebutuhan yang mendesak terhadap kebanyakan hukum syariat untuk banyak manusia, maka ia adalah fardhu ain karena ia berhubungan dengan setiap individu. Sedang mukjizat, tidak setiap orang perlu kepadanya, sampai jika kita misalkan bahwa di sana ada keperluan kepadanya, maka cukup mendengarnya sekali saja. Jadi ia adalah fardu kifayah, biasanya cukup diketahui oleh beberapa orang saja”. (96)

Demikianlah, istilah-istilah lainnya disebutkan di selang seling judul lainnya atau dalam bentuk soal-jawab yang lebih mudah untuk dipahami dan dikuasai.

“Dan barangkali buah yang paling baik yang dipersembahkan oleh sekolah risalah-risalah an-Nur adalah bahwa, ia mempersatukan di antara pandangan yang beraneka ragam terhadap asas-asas kajian dan pemikiran di antara dua aliran akal (fiqih) dan hati (tasawuf), dan menghilangkan diskusi dan pertentangan yang tampak yang menghalang kemajuan dalam menyampaikan Islam, di tambah usahanya yang gigih untuk memperkuat persatuan antara barisan orang-orang yang beriman, karena ia memuaskan akal orang-orang zaman ini, sehingga terbuktilah bagi orang-orang yang berakal sehat bahwa perpecahan yang timbul pada zaman ini tidak disatukan kecuali oleh risalah-risalah an-Nur”.(97)
No Voice