Biografi Bediüzzaman Said Nursi | Biografi Bediüzzaman Said Nursi | 130
(1-144)
Jika kamu berkata : “perkara ini bukan kuasaku, karena permusuhan itu telah tertanam di dalam diriku dan subur di dalam fitrahku. Saya tidak ada pilihan. Tambahan pula, mereka telah melukai perasaanku dan menyakiti diriku, maka saya tidak bisa membiarkan mereka”.
Jawabannya: “Akhlak buruk itu jika pengaruh dan hukumnya belum berlaku dan tuntutannya belum dilaksanakan serta pemiliknya mengetahui kekurangannya, maka itu tidak apa-apa dan tidak timbul darinya sebarang bahaya. Selagi kamu tidak ada pilihan dan tidak bisa membebaskan diri dari permusuhan, mak perasaanmu bahwa kamu mempunyai kekurangan di dalam sifat ini, dan pengetahuanmu bahwa kamu tidak berada di dalam kebenaran, kedua hal ini akan menyelamatkanmu – dengan izin Allah – dari kejahatan permusuhan yang tersembunyi di dalam dirimu, karena hal itu termasuk penyesalan makanawi, taubat tersembunyi dan permohonan ampun yang tersirat. Dan kami tidak menulis pembahasan ini kecuali untuk mencakup istighfar maknawi ini sehingga orang yang tidak beriman tidak ragu-ragu, mana yang hak dan mana yang batil, dan musuhnya yang hak tidak disifati sebagai orang yang zalim.
Ada peristiwa yang terjadi pada diri saya yang perlu diperhatikan:
Pada suatu hari saya melihat seseorang yang kelihatannya berilmu mencela seorang ulama lain yang baik. Ia mencelanya sampai bahkan mengkafirkannya. Hal itu karena perselisihan antara keduanya sekitar masalah politik. Dan dalam waktu yang sama saya melihatnya memuji seorang munafik yang sependapat dengannya dalam masalah politik tersebut! Peristiwa ini membuatku goncang hebat. Saya berlindung kepada Allah dari akibat politik dan saya berkata: “Saya berlindung kepada Allah dari setan dan politik” dan sejak saat itu saya mundur dari medan kehidupan politik.
Jawabannya: “Akhlak buruk itu jika pengaruh dan hukumnya belum berlaku dan tuntutannya belum dilaksanakan serta pemiliknya mengetahui kekurangannya, maka itu tidak apa-apa dan tidak timbul darinya sebarang bahaya. Selagi kamu tidak ada pilihan dan tidak bisa membebaskan diri dari permusuhan, mak perasaanmu bahwa kamu mempunyai kekurangan di dalam sifat ini, dan pengetahuanmu bahwa kamu tidak berada di dalam kebenaran, kedua hal ini akan menyelamatkanmu – dengan izin Allah – dari kejahatan permusuhan yang tersembunyi di dalam dirimu, karena hal itu termasuk penyesalan makanawi, taubat tersembunyi dan permohonan ampun yang tersirat. Dan kami tidak menulis pembahasan ini kecuali untuk mencakup istighfar maknawi ini sehingga orang yang tidak beriman tidak ragu-ragu, mana yang hak dan mana yang batil, dan musuhnya yang hak tidak disifati sebagai orang yang zalim.
Ada peristiwa yang terjadi pada diri saya yang perlu diperhatikan:
Pada suatu hari saya melihat seseorang yang kelihatannya berilmu mencela seorang ulama lain yang baik. Ia mencelanya sampai bahkan mengkafirkannya. Hal itu karena perselisihan antara keduanya sekitar masalah politik. Dan dalam waktu yang sama saya melihatnya memuji seorang munafik yang sependapat dengannya dalam masalah politik tersebut! Peristiwa ini membuatku goncang hebat. Saya berlindung kepada Allah dari akibat politik dan saya berkata: “Saya berlindung kepada Allah dari setan dan politik” dan sejak saat itu saya mundur dari medan kehidupan politik.
No Voice