Biografi Bediüzzaman Said Nursi | Biografi Bediüzzaman Said Nursi | 53
(1-144)
Mahkamah bersidang sekali lagi untuk melihat apakah mereka akan mengikuti keputusan banding atau tidak? Mahkamah sengaja memperpanjang masalah ini dan menangguhkan sidang bulan demi bulan, dan meskipun pada akhirnya mengakui keputusan mahkamah banding, akan tetapi ia sengaja memperpanjang proses pembebasan Ustadz Badiuzzaman supaya beliau meringkuk di dalam penjara sepanjang waktu yang dihukumkan kepadanya sehingga beliau tidak dpat memanfaatkan keputusan pembebasan tersebut.
Renungkanlah penghinaan yang dilakukan oleh mahkamah dan permainan murahan yang dipergunakannya untuk menyakiti seorang syaikh yang tidak mereka dendami selain hanya karena beliau mengatakan: “Tuhanku adalah Allah”.
Di dalam penjara yang didiami oleh Ustadz Badiuzzaman selama dua puluh bulan ini, beliau diperlakukan dengan buruk sekali. Meskipun beliau tua dan sakit, meskipun musim waktu itu adalah musim dingin yang membeku, mereka membiarkannya seorang diri di dalam penjara besar yang cukup untuk menampung enam puluh orang. Mereka membiarkannya seorang diri tanpa pemanas padahal salju bertumpuk-tumpuk di kaca jendelanya. Mereka juga memberi racun pada makanannya, akan tetapi Allah memeliharanya. Ketika murid-muridnya berusaha menolongnya, mereka dipukuli dengan kuat sehingga kaki mereka berdarah sampai ke pergelangan.
Di dalam penjara ini juga banyak penjahat dan pembunuh yang mendapat hidayah karena bimbingan Ustadz Badiuzzaman. Beliau juga terus mengarang antara lain “ash-Shu’a’ ke lima belas yang disebut risalah “al-Hujjah az Zahra”34 yang mengandungi bukti-bukti pasti atas kewujudan Allah Ta’ala dan KeesaanNya serta kebenaran kenabian Muhammad (s.a.w).
Ketika mahkamah terpaksa membebaskannya- setelah meringkuk di dalam penjara selama dua puluh bulan secara zalim karena keputusan mahkamah telah membebaskannya – mereka tidak membebaskannya pada waktu biasa, akan tetapi mereka melepaskannya pada tanggal 20 September 1949M pada waktu fajar. Beliau keluar dengan ditemani dua orang polisi dan beberapa muridnya ke rumah yang telah disediakan baginya.

BEBERAPA FASE KEHIDUPAN BADIUZZAMAN
Setelah keluar dari penjara Afiyun, mulailah fase ketiga dari kehidupan Badiuzzaman Said an-Nursi.
Apakah fase-fase tersebut? Dan apakah maksudnya? Berikut ini penjelasannya secara ringkas:
No Voice