Biografi Bediüzzaman Said Nursi | Biografi Bediüzzaman Said Nursi | 82
(1-144)
“Sedang risalah-risalah an-Nur- yaitu mukjizat maknawi al-Quran al-karim- tidak hanya memanfaatkan sisa-sisa iman saja, akan tetapi ia menyelamatkan iman dan menetapkannya dengan memberikan bukti-bukti yang jelas dan dalil-dalil yang banyak. Oleh sebab itu, setiap orang yang merenungkannya dengan mendalam akan menghukumi bahwa ia seperti roti dan obat pada zaman ini”.(76)

Barangkali gambaran di bawah ini cukup untuk menjawab pertanyaan berikut yang terkadang menyelinap di pikiran: Apakah ciri risalah-risalah an-Nur?

“Selagi tujuh warna matahari al-Quran tampak jelas secara merata di hakekat risalah-risalah an-Nur, maka risalah-risalah an-Nur adalah: buku syariat dan akidah, buku doa dan hikmah, buku ‘ubudiyah dan dakwah, buku dzikir dan fikir, buku hakekat dan tasawuf, buku ilmu logika dan ilmu kalam, buku yang mendorong untuk bekerja dan membungkam para penentang”.(77)

Ini kecuali satu risalah, yaitu “Isyarat al-Ijaz” yang beliau karang ketika Perang Dunia Pertama di medan perang melawan Rusia dan dengan bahasa Arab. Ia adalah serupa dengan tafsir biasa lainnya.47

Dari semua ini dapat kita simpulkan bahwa risalah-risalah an-Nur adalah tafsir makna-makna al-Quran al-karim. Ia membahas masalah-masalah utama dalam kehidupan individu, karena ia menumbuhkan di dalam diri seseorang persepsi keimanan yang baru dan menghancurkan persepsi yang rusak dan tingkah laku tidak baik. Ia berkitar pada arti “tauhid” dengan buktinya yang bermacam-macam, “hakekat akhirat”, “kebenaran kenabian”, “keadilan syariat” dan perkara-perkara lainnya yang difokuskan oleh al-Quran al-karim. Tambahan pula ia membahas hal-hal seperti dakwah kepada Allah, mencintai Rasulullah (s.a.w), rindu kepada akhirat dan berbagai masalah sosial dan politik. Oleh sebab itu, Ustadz Badiuzzaman berkata mengenai hak risalah-risalah an-Nur: “Risalah-risalah an-Nur telah membongkar lebih dari seratus rahasia agama, syariat dan al-Quran al-karim. Ia telah menerangkannya dan membungkam para penentangnya yang sengit lagi ingkar. Ia telah membuktikan – seperti matahari – apa yang disangka jauh dari akal seperti hakekat mikraj Nabi dan pengumpulan jasmani di padang mahsyar oleh orang-orang fasiq. Bahkan ia telah mampu mengIslamkan sebagian daripada mereka. Risalah-risalah yang sedemikian keadaannya pasti dunia seluruhnya mempunyai hubungan dengannya, dan pasti ia adalah hakekat al-Quran yang menyibukkan zaman ini dan yang akan datang serta menarik perhatiannya, dan bahwa ia adalah pedang tajam yang terhunus di tangan orang yang beriman”.(78)
-----------------------------------------
47 Tafsir ini dimulai dari surat al-Fatihah sampai ayat: “Wa ‘allama Adam al-asmaa a kullaha”. Ia menerangkan makna ayat dan hubungan setiap ayat dengan yang sebelum dan sesudahnya serta hubungan setiap kata yang ada di dalam ayat, bahkan hubungan setiap huruf sebagiannya dengan sebagian yang lain.
No Voice