Al-Matsnawi al-Arabi an-Nuriye | Al-Matsnawi al-Arabi an-Nuriye | 100
(1-357)
Diri manusia melihat ganjaran Tuhan yang besar. Karena tamak dan menginginkannya, ia berkata, “Andai saja, kalau saja!” dan sebagainya. Ia juga mendengar balasan Tuhan yang dahsyat. Maka, karena sangat takut, ia menghibur diri dengan cara mengabaikan dan mengingkarinya.
Wahai diri yang bodoh, segala perbuatan Allah Swt. sesuai dengan-Nya dan mengarah kepada-Nya; tidak sesuai denganmu dan tidak mengarah pada keinginanmu yang sempit. Dia tidak membangun bangunan alam sesuai seleramu. Serta tidak mempersaksikan penciptaanya padamu. Sangat tepat perkataan al-Imam ar-Rabbânî, “Tidak bisa memikul anugerah Raja kecuali tunggangan-Nya.”

Petunjuk
Ketahuilah bahwa Zat yang menghias dan memperbagus kepalamu serta meletakkan penglihatan padanya lebih melihatmu daripada dirimu sendiri. Pencipta yang telah menghias kepalamu dengan dua mata dan dua kelopak telinga, serta meletakkan lisan di gua wajahmu lebih melihatmu daripada dirimu sendiri sekaligus lebih dekat kepadamu, lebih kasihan padamu, dan lebih mendengarmu.
Petunjuk
Ketahuilah bahwa doa terutama yang bersumber dari orang-orang yang membutuhkan mempunyai pengaruh yang kuat. Dengan doa tersebut sesuatu yang paling kuat dan paling besar ditundukkan untuk makhluk yang paling lemah dan paling kecil. Misalnya bagaimana murka laut menjadi reda untuk orang yang terjaga yang sedang berada di atas kayu patah ketika ia berdoa dengan hati yang pilu. Ini menunjukkan bahwa Zat Yang Maha Mengabulkan mengendalikan segala sesuatu. Dia adalah Tuhan Pemelihara semua.

Petunjuk
Ketahuilah bahwa penyakit kesesatan jiwa yang paling utama adalah meminta kekuatan totalitas dari yang mempunyai kekuatan terbatas, serta meminta kekuasaan dari pasukan bawahan. Apabila tidak didapat, maka iapun ditolak. Misalnya engkau mengharap kesempurnaan manifestasi mentari pada bayangannya yang terdapat di biji-bijian. Jika tidak didapat dengan sempurna engkau mengingkari kalau ia berasal darinya.
Wahai jiwa, kesatuan mentari tidak mengharuskan kesatuan manifestasi. Petunjuk tidak mengharuskan adanya implikasi. Sesuatu yang menggambarkan tidak harus digambarkan. Atom yang bening menggambarkan mentari serta lebah menggambarkan keberadaan Pencipta Yang Maha Bijaksana.
No Voice