Al-Matsnawi al-Arabi an-Nuriye | Al-Matsnawi al-Arabi an-Nuriye | 98
(1-357)
Rehat
Ketahuilah bahwa berbagai musibah yang menimpa binatang dan manusia yang terjaga bisa karena sejumlah sebab yang sulit dipahami oleh manusia. Misalnya syariah fitri yang merupakan rambu kehendak-Nya tidak mengarah kepada akal sebelum beban taklif jatuh padanya saat tiada akal. Akan tetapi, ia mengarah ke kalbu dan perasaan, serta kepada kesiapan. Karenanya, kita kadangkala menyaksikan binatang sangat sempurna perasaannya. Demikian pula anak kecil. Bahkan perasaan anak kecil lebih sempurna daripada akalmu dan lebih terjaga. Pasalnya, ketika engkau menganiaya anak yatim dengan memukulnya akalmu membiarkan. Sementara, anakmu yang kebetulan melihat tak kuasa menahan tangis lantaran rasa kasihannya. Jika demikian, anak kecil yang mencincang lebah malang lantaran tidak sadar dan tidak mendengar larangan rasa kasihannya sehingga kepalanya terluka memang sangat layak atasnya.
Singa memiliki rasa kasihan yang sangat kuat terhadap kawanannya serta selalu memiliki rasa ingin melindungi temannya. Namun, perasaan tersebut tak mencegahnya dari melumat seekor biawak malang. Setelah memakannya, ia terkena peluru pemburu misalnya. Jika demikian, bukankah ia memang layak atasnya. Pasalnya, rezekinya yang halal adalah binatang yang telah mati; bukan yang masih hidup. Ini terjadi akibat perasaan berhak memiliki binatang tersebut. Padahal ini tidak benar seperti telah dijelaskan sebelumnya. Pemilik hakiki adalah Pemilik segala kerajaan, Mahaagung dan Mahamulia. Dia bertindak dalam kerajaan-Nya seperti yang Dia kehendaki. Dialah Yang Maha Berbuat dan Maha Mengerjakan apa yang Dia kehendaki.
Dia tidak ditanya mengenai apa yang Dia perbuat. Namun merekalah yang akan ditanya.
Lanjutan Setetes Lautan Tauhid
Bismillâhirrahmânirrahîm
Segala puji milik Allah Tuhan Pemelihara semesta alam.Bismillâhirrahmânirrahîm
Salawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita, Muhammad, berikut keluarga dan seluruh sahabatnya.
Petunjuk
Ketahuilah bahwa salat di awal waktu dan merasa melihat Ka’bah merupakan dua hal yang dianjurkan. Maksudnya agar orang yang salat melihat di sekitar Ka’bah barisan-barisan seperti lingkaran yang saling menyatu dalam satu titik. Apabila barisan pertama mengelilingi Ka’bah, barisan yang paling jauh mengelilingi dunia Islam. Kondisi ini membuatnya ingin berada bersama mereka. Setelah itu, keberasamaan jamaah yang besar itu menjadi bukti dan petunjuk tak terbantahkan mengenai setiap ketentuan dan pernyataan yang terdapat di dalam shalat.No Voice