Al-Matsnawi al-Arabi an-Nuriye | Al-Matsnawi al-Arabi an-Nuriye | 109
(1-357)
Ketahuilah bahwa matahari sebagai lentera alam bisa masuk ke dalam penglihatan lalat lewat manifestasi-Nya sehingga bersinar. Sementara percikan api tidak bisa masuk ke dalam matanya. Kalaupun masuk tentu mata akan langsung padam. Jadi, wujud lahiri setiap partikel bisa bahkan wajib menjadi manifestasi dari nama-nama mentari azali. Partikel tersebut tidak mungkin menjadi sumber stimulus yang sebenarnya meski lebih kecil daripada atom.
Ketahuilah wahai “aku” yang keras kepala dan sombong! Perhatikan tingkat kelemahan, ketidakberdayaan, dan kepapahanmu. Virus yang hanya bisa dilihat kalau diperbesar beberapa kali bisa membuatmu jatuh tersungkur.
Ketahuilah bahwa di antara tanda kecilnya manusia adalah bagaimana ia berputar di dalam atom memorinya. Sementara atom tersebut ibarat padang luas yang tak mampu ia lewati. Ukurlah tingkat kelemahan makhluk yang terus berjalan tapi tak mampu melewati putaran atom itu. Padahal atom memori tadi ibarat padang luas di atas akal manusia. Sementara akal tersebut seperti laut yang menelan dunia. Mahasuci yang menjadikan atom pada akal manusia seperti dunia, serta menjadikan dunia seperti atom.
Ketahuilah bahwa di antara bentuk kezaliman manusia yang paling hebat adalah memberikan hasil usaha satu komunitas kepada seseorang karena menyangka bersumber darinya. Akhirnya kezaliman ini melahirkan syirik yang samar. Sebab, anggapan bahwa hasil upaya kolektif tersebut berasal dari pribadi hanya terwujud dengan adanya anggapan bahwa pribadi tadi memiliki kemampuan luar biasa hingga bisa mencipta. Tuhan-tuhan bangsa Yunani dan paganis lahir dari berbagai konsep setan yang gelap semacam itu.
Ketahuilah bahwa manusia ibarat sejumlah lingkaran yang saling menyatu dalam satu titik. Dalam satu lingkaran terdapat pakaiannya yang berupa fisiknya. Pada lingkaran lain terdapat negerinya. Pada lingkaran lain terdapat permukaan bumi. Pada wilayah lain terdapat alam yang tampak ini. Dan demikian seterusnya. Akan tetapi, yang memberikan pengaruh kepadanya hanya lingkaran yang kecil, sementara yang lain sangat lemah dan hanya bisa menerima limpahan karunia saja. Kalaupun ia berusaha melakukan sesuatu, maka hanya sebatas merubah bentuk anugerah tadi dengan cara yang tidak sempurna yang merupakan bentuk ketiadaan.
Ketahuilah bahwa Allah menciptakan manusia dalam susunan yang menakjubkan. Ia satu dalam banyak, sederhana tetapi kompleks, tunggal tetapi berupa komunitas. Ia memiliki organ, indera, dan perangkat halus. Masing-masing memiliki rasa sakit dan nikmat sebagai respon dari keseluruhan dan pengaruh saudara-saudaranya. Hal itu dibuktikan dengan cepatnya kerjasama di antara mereka. Di antara hikmah penciptaan tersebut, Dia menjadikan manusia sebagai makhluk yang memperlihatkan berbagai bentuk kenikmatan, karunia, dan kesempurnaan; terutama di akhirat, jika menempuh jalan penghambaan. Dia juga menjadikannya sebagai tempat bagi berbagai jenis derita, siksa, dan bencana jika tersesat di jalan egosime. Sakit yang diderita gigi berbeda dengan sakit yang diderita telinga. Kenikmatan mata berbeda dengan kenikmatan lisan. Demikian pula dengan sentuhan, khayalan, akal, dan kalbu.
No Voice