Al-Matsnawi al-Arabi an-Nuriye | Al-Matsnawi al-Arabi an-Nuriye | 115
(1-357)
Adapun jika ia disnibatkan kepada Pemiliknya yang hakiki, Pemilik tingkatan Wajibul wujud yang Mahaesa, yang harus dilakukan sekedar memposisikan partikel dan konstruksinya—seperti tetesan hujan yang membawa prototipe matahari lewat pantulan—sebagai wujud yang menampakkan kilau kekuasaan Tuhan yang bersifat mutlak, komprehensif, azali dan tak terhingga di mana ia menunjukkan atau bahkan berisi pengetahuan dan kehendak azali yang tak terbatas. Itulah kekuasaan yang mukjizat dan seluruh makhluk menjadi saksi atasnya. Partikel kekuasaan Tuhan tersebut lebih agung daripada gunung sebab. Sebab, bagian dari penampakan Tuhan memiliki karakter keseluruhan. Seolah-olah semuanya bersifat keseluruhan. Sehingga engkau melihat mentari yang sempurna terdapat dalam partikel kaca. Jika demikian apalagi dengan cahaya dari semua cahaya yang terlihat dari sisi Zat Yang wajib ada dan esa.

Perbedaan antara penisbatan pertama dan kedua sama seperti perbedaan antara manifestasi matahari lewat karakteristiknya yang terdapat dalam satu tetes dan anggapan adanya mentari asli pada satu tetes tersebut. Kemustahilan klaim ini tampak dengan sangat jelas.

Di samping itu, tidak ada beban kesulitan dalam melaksanakan qudrat azali tersebut. Namun, bagi qudrat Tuhan semuanya sama entah atom dan bintang, partikel dan keseluruhan, individu dan spesies, sedikit dan banyak, kecil dan besar, engkau dan alam, serta benih dan pohon. Sebab, qudrat Tuhan tersebut melekat pada diri-Nya yang azali yang tak mungkin disusupi oleh sesuatu yang bertentangan. Apabila tidak ada kekurangan pada-Nya maka tidak ada perbedaan tingkatan bagi-Nya. Jika demikian, sama saja di sisi Allah antara yang paling kecil dan yang paling besar.

Agar hakikat di atas lebih bisa dipahami, ada sejumlah contoh. Perhatikan misalnya, (Allah memiliki perumpamaan yang paling mulia):

Manifestasi matahari sama-sama bisa diterima oleh kaca, lautan, dan planet karena sifatnya yang “bening atau transparan”. Lampu sentral sama-sama diterima, baik oleh kaca yang paling kecil maupun kaca yang paling besar karena kondisinya “yang saling berhadapan”. Cahaya dilihat dari penerangannya sama-sama bisa diterima oleh satu atau ribuan karena “sifat sinarnya”. Ucapan sama-sama bisa didengar baik oleh satu orang maupun ribuan orang. Contioh lain, neraca yang peka yang bisa mengukur atom, andaikan pada dua sisinya terdapat dua mentari atau dua biji pala, maka tidak ada perbedaan antara jika satu sisinya diangkat ke atas dan satu lagi ke bawah dengan meletakkan biji lain di satu sisi lewat “rahasia keseimbangan”. Contoh lain adalah kapal paling besar yang seorang anak kecil tidak sulit untuk mengemudikannya sebagaimana ia juga tidak sulit untuk menggerakkan kapal mainan yang ada di tangannya atau jam arlojinya lewat “rahasia keteraturan”. Juga, seorang komandan tidak ada perbedaan dalam memberikan perintah antara kepada satu pasukan dan satu batalion karena “rahasia ketaatan”. Contoh lain adalah substansi asli pada spesies di mana baginya sama saja antara individu yang paling kecil dan yang paling besar, serta seluruh individu yang jumlahnya tak terhingga lewat “rahasia kemurnian”. Masih banyak lagi contoh yang menunjukkan tidak adanya perbedaan antara yang sedikit dan yang banyak, serta antara yang kecil dan yang besar bagi sesuatu.[1]
--------------------------------------------------
[1] Pada kalimat kesepuluh dan dua puluh sembilan terdapat penjelasan yang cukup komprehensif mengenai enam rahasia di atas.
No Voice