Al-Matsnawi al-Arabi an-Nuriye | Al-Matsnawi al-Arabi an-Nuriye | 116
(1-357)
Lewat rahasia transparansi kerajaan-Nya pada segala sesuatu, lewat kondisi segala sesuatu yang berada di hadapan qudrat-Nya, lewat rahasia cahaya qudrat tersebut, lewat keseimbangan makhluk, lewat keteraturan rambu-rambu qadha dan qadar, lewat rahasia ketaatan setiap partikel alam yang disertai rasa rindu yang sempurna kepada perintah penciptaan yang menyatu dalam perintah kun, serta lewat rahasia kemurnian atau tidak bercampurnya Tuhan dengan materi. Dengan enam rahasia di atas, sama saja bagi qudrat-Nya antara menghidupkan lalat dan menghidupkan bumi, antara menciptakan lebah dan menciptakan langit dan bumi, serta antara menghadirkan partikel dan mentari. Bahkan, kesamaan dan tidak adanya perbedaan tersebut merupakan keniscayaan berdasarkan intuisi yang tegas dan penyaksian. Kekuasaan yang esensinya tidak diketahui itu namun dikenali lewat mukjizatnya bekerja terhadap tangkai yang halus seperti sekuntum kurma, anggur dan yang lain. Itulah kekuasaan luar biasa yang jika dinisbatkan kepada sebab tentu akan membutuhkan kesulitan yang tak terhingga.
Sebagai kesimpulan: penciptaan qudrat atau kemampuan pada sejumlah makhluk menunjukkan tiga hal:
Pertama, sarana dan sebab lahiri merupakan hijab yang lemah yang sengaja diletakkan untuk menjaga kemuliaan qudrat tersebut dalam aktivitas lahiri di permukaan kerajaan yang tebal dan hina ini semata.
Kedua, karena kondisi kerajaan dan alam malakut dari kehidupan, wujud, dan cahaya bersifat transparan, maka hijab tebal itu tidak di diletakkan di atas tangan qudrat. Namun sejumlah sarana mengalir di dalamnya.
Ketiga, pengaruh dari qudrat tersebut tidak dibuat-buat dan dipaksakan. Pasalnya Zat yang mencipta pohon tin yang besar lewat benihnya lalu mengeluarkan sekuntum buah dari benih anggur dengan segala isinya tidak sulit melakukan itu semua. Tentu, kehadiran Pemilik qudrat azali tersebut jauh lebih kokoh dari kehadiran alam. Sebab, setiap ciptaan menunjukkan keberadaan dirinya dengan sejumlah aspek visual yang jumlahnya sedikit. Sementara, ia menunjukkan keberadaan Penciptanya dengan sejumlah aspek yang terlihat, rasional, dan lainnya. Ciptaan manapun kalau dinisbatkan kepada sebab lalu seluruh sebab yang di langit dan di bumi bersatu, mereka semua tetap tidak akan bisa menciptakan makhluk yang sama dengannya meskipun yang satu dengan yang lain saling bekerja sama. Pasalnya, benih yang terdapat dalam biji buah tin tidak kalah rumit dengan pohon tin itu sendiri. Penciptaan manusia tidak kalah rumit dengan penciptaan bumi. Qudrat yang menghadirkan benih dan manusia tidak sulit untuk memunculkan pohon dan alam.
Wahai yang tersesat dengan cara menganggap aneh dan mengingkari kebenaran, engkau telah mendengar lewat sejumlah pembuktian di atas bahwa semua sikap ingkar tadi tidak berujung dan sangat mustahil terjadi. Engkau telah mendengarnya pada sisi kebatilanmu yang telah menisbatkan sesuatu kepada dirinya dan kepada sebab. Keguncangan jiwa dan akal yang bersumber dari kesesatan di atas membuat hati ini menerima keberadaan Zat Yang Wajib ada dan Mahaesa. Penjelasan tentang segala sesuatu hanya bisa terwujud dengan menisbatkannya kepada kekuasaan Allah. Sesuatu yang tertutup hanya bisa dibuka dengan menghubungkannya dengan kehendak Allah. Kalbu baru merasa tenteram dan keyakinan baru menjadi tenang jika semua persoalan diikat dengan zikir mengingat nama-Nya.
Pertama, sarana dan sebab lahiri merupakan hijab yang lemah yang sengaja diletakkan untuk menjaga kemuliaan qudrat tersebut dalam aktivitas lahiri di permukaan kerajaan yang tebal dan hina ini semata.
Kedua, karena kondisi kerajaan dan alam malakut dari kehidupan, wujud, dan cahaya bersifat transparan, maka hijab tebal itu tidak di diletakkan di atas tangan qudrat. Namun sejumlah sarana mengalir di dalamnya.
Ketiga, pengaruh dari qudrat tersebut tidak dibuat-buat dan dipaksakan. Pasalnya Zat yang mencipta pohon tin yang besar lewat benihnya lalu mengeluarkan sekuntum buah dari benih anggur dengan segala isinya tidak sulit melakukan itu semua. Tentu, kehadiran Pemilik qudrat azali tersebut jauh lebih kokoh dari kehadiran alam. Sebab, setiap ciptaan menunjukkan keberadaan dirinya dengan sejumlah aspek visual yang jumlahnya sedikit. Sementara, ia menunjukkan keberadaan Penciptanya dengan sejumlah aspek yang terlihat, rasional, dan lainnya. Ciptaan manapun kalau dinisbatkan kepada sebab lalu seluruh sebab yang di langit dan di bumi bersatu, mereka semua tetap tidak akan bisa menciptakan makhluk yang sama dengannya meskipun yang satu dengan yang lain saling bekerja sama. Pasalnya, benih yang terdapat dalam biji buah tin tidak kalah rumit dengan pohon tin itu sendiri. Penciptaan manusia tidak kalah rumit dengan penciptaan bumi. Qudrat yang menghadirkan benih dan manusia tidak sulit untuk memunculkan pohon dan alam.
Wahai yang tersesat dengan cara menganggap aneh dan mengingkari kebenaran, engkau telah mendengar lewat sejumlah pembuktian di atas bahwa semua sikap ingkar tadi tidak berujung dan sangat mustahil terjadi. Engkau telah mendengarnya pada sisi kebatilanmu yang telah menisbatkan sesuatu kepada dirinya dan kepada sebab. Keguncangan jiwa dan akal yang bersumber dari kesesatan di atas membuat hati ini menerima keberadaan Zat Yang Wajib ada dan Mahaesa. Penjelasan tentang segala sesuatu hanya bisa terwujud dengan menisbatkannya kepada kekuasaan Allah. Sesuatu yang tertutup hanya bisa dibuka dengan menghubungkannya dengan kehendak Allah. Kalbu baru merasa tenteram dan keyakinan baru menjadi tenang jika semua persoalan diikat dengan zikir mengingat nama-Nya.
No Voice