Al-Matsnawi al-Arabi an-Nuriye | Al-Matsnawi al-Arabi an-Nuriye | 133
(1-357)
Risalah Keenam
Benih Biji Buah Taman Alquran
Benih Biji Buah Taman Alquran
Benih tersebut berkata:
Aku adalah tangkai pohon yang membawa buah tauhid
Serta tetes embun dari laut yang penuh dengan permata keagungan[1]
Penjelasan Tujuan
Ada yang memberitahu kalau orang-orang berkata, “Banyak dari kandungannya yang tidak kami pahami sehingga menjadi sia-sia.”
Menurutku, insya Allah ia tidak sia-sia. Dengan kehendak Zat pemegang kunci perbendaharaan segala sesuatu akan tiba waktunya sebagian besar pemikir yang taat untuk memahaminya. Pasalnya, sebagian besar persoalan ini merupakan obat dari Alquran yang pernah kucoba pada diriku. Hanya saja, banyak manusia yang tidak memahami seperti yang kupahami. Karena keliru jalan, diriku mulai dari kepala hingga kaki, penuh dengan beragam luka. Orang yang sehat di mana kalbunya hidup tidak memahami tingkat pengaruh sebuah balsem untuk yang sedang sakit akibat gigitan ular hawa nafsu sebagaimana yang ia pahami.
Selain itu, dalam kesempatan ini aku tidak berada dalam posisi menjelaskan lantaran tak mampu atau khawatir melakukan perubahan. Karenanya, aku menuliskan apa adanya.
Juga, aku berbicara sesuai posisiku, bukan dalam posisi pendengar yang berhadapan denganku; tidak seperti pembicara lain yang menempatkan diri dalam posisi sebagai pendengar. Oleh sebab itu, kendali kitabku yang wajahnya tertuju kepadaku dan pantulannya tertuju kepada pendengar seolah-olah dibaca lewat cermin sehingga nampak sulit. Lantaran aku tidak pergi kepada posisinya, hendaknya ia mengutus hayalannya kepadaku untuk kujamu di hadapanku; tepatnya di kepalaku agar bisa melihat sebagaimana yang kulihat.
Kumasukkan dalam “titik, tetes berikut lanjutannya, partikel, aroma, dan benih” sejumlah intuisi dan potongan cermin ketika dengan ijin Allah datang orang yang menyusunnya dengan mengeditnya. Cermin tersebut memperlihatkan wajah aynul yaqin dan intuisi yang mencerahkan cahaya haqqul yaqin. Betapa tidak, sementara ia bersumber dari limpahan karunia Alquran yang terang.
Ya Allah, perlihatkan kebenaran kepada kami sebagai sebuah kebenaran serta anugerahi kami kemampuan untuk mengikutinya. Perlihatkan kebatilan kepada kami sebagai sebuah kebatilan serta anugerahi kami kemampuan untuk menghindarinya!
Amin.
--------------------------------------------
[1] Risalah ini dicetak pertama kali di percetakan Awqaf Islamiyyah di Istambul tahun 1340 H (1922 M)
No Voice