Al-Matsnawi al-Arabi an-Nuriye | Al-Matsnawi al-Arabi an-Nuriye | 171
(1-357)
Lihatlah sejumput benih yang kau ambil dari beragam benih bunga dan pohon. Benih yang beraneka macam jenis dan mempunyai bentuk serupa itu bercampur di mana sangat sulit untuk dibedakan. Kemudian, tanamlah semua secara bersamaan dalam gelapnya tanah. Lalu siram dengan air tanpa diukur dan dibeda-bedakan. Setelah itu, perhatikan bagaimana kondisinya pada musim semi tahunan. Lewat tiupan malaikat terhadap sangkakala mereka bermunculan di musim semi sehingga benih yang telah bercampur dan serupa itu tanpa keliru sedikitpun tampil sesuai dengan perintah penciptaan yang berasal dari Tuhan Yang Mahabijak. Ia tampil dalam bentuk yang memperlihatkan kesempurnaan hikmah, pengetahuan, kehendak, tujuan, dan perasaan. Tidakkah engkau melihat perbedaan pada benih-benih yang tadinya serupa itu?! Ada yang menjadi pohon tin yang menyebar dan tumbuh di atas kepalamu sebagai nikmat Tuhan. Lalu yang lain tumbuh sebagai bunga yang berhias untukmu serta tersenyum dan menunjukkan cintanya padamu. Sebagian lagi menjadi buah-buahan yang kau sukai dimana ia mengundangmu dan mempersembahkan diri untukmu. Akhirnya, dengan ijin Allah, sejumput benih tadi berubah menjadi taman yang dipenuhi beraneka ragam bunga dan pohon. Perhatikan, adakah kekeliruan dan cacat padanya? Lihatlah kembali, adakah yang tidak seimbang padanya?[1]
Bahkan, Zat Yang Maha Memelihara telah memberikan kepada masing-masingnya warisan orang tua mereka tanpa kurang dan keliru sedikitpun. Yang bisa melakukan ini hanyalah Zat yang berkuasa menegakkan kiamat. Yang melakukan hal tersebut di sini, akan melakukan nanti di sana. Penampakan kesempurnaan pemeliharaan di dunia terhadap sejumlah hal yang sepele merupakan bukti yang kuat atas adanya pemeliharaan sesuatu yang lebih penting dan memiliki pengaruh abadi. Misalnya amal perbuatan para khalifah di muka bumi (manusia), perilaku dan ucapan para pemikul amanah, serta kebaikan dan keburukan hamba Allah. Apakah manusia mengira bahwa dirinya akan ditinggalkan begitu saja?[2] Tentu ia akan dibangkitkan menuju keabadian dan semua amalnya akan dihisab. Contoh tersebut bukan hanya segenggam dari seonggok makanan, satu celuk dari lautan. Tetapi, ia adalah satu butir dari padang pasir yang luas dan satu tetes dari hujan yang deras. Mahasuci Zat Yang Maha Memelihara, Maha Mengawasi, Maha Menyaksikan, dan Maha Menghitung.
Ketahuilah wahai Said yang lalai bahwa sesuatu yang tidak akan menyertaimu sesudah alam ini fana; tetapi akan berpisah denganmu seiring dengan kehancuran dunia, tidak layak untuk menjadi pautan hatimu. Apalagi dengan sesuatu yang akan meninggalkanmu seiring dengan habisnya usiamu. Apalagi dengan sesuatu yang tidak akan menemanimu dalam perjalanan barzakh. Apalagi dengan sesuatu yang yang tidak akan ikut bersamamu menuju pintu kubur. Apalagi dengan sesuatu yang akan berpisah selama-lamanya denganmu setahun atau dua tahun kemudian seraya mewariskan dosa di pundakmu. Apalagi dengan sesuatu yang meninggalkanmu di saat engkau gembira lantaran mendapatkannya.
----------------------------------
[1] Q.S. al-Mulk: 3.
[2] Q.S. al-Qiyâmah: 36.
Bahkan, Zat Yang Maha Memelihara telah memberikan kepada masing-masingnya warisan orang tua mereka tanpa kurang dan keliru sedikitpun. Yang bisa melakukan ini hanyalah Zat yang berkuasa menegakkan kiamat. Yang melakukan hal tersebut di sini, akan melakukan nanti di sana. Penampakan kesempurnaan pemeliharaan di dunia terhadap sejumlah hal yang sepele merupakan bukti yang kuat atas adanya pemeliharaan sesuatu yang lebih penting dan memiliki pengaruh abadi. Misalnya amal perbuatan para khalifah di muka bumi (manusia), perilaku dan ucapan para pemikul amanah, serta kebaikan dan keburukan hamba Allah. Apakah manusia mengira bahwa dirinya akan ditinggalkan begitu saja?[2] Tentu ia akan dibangkitkan menuju keabadian dan semua amalnya akan dihisab. Contoh tersebut bukan hanya segenggam dari seonggok makanan, satu celuk dari lautan. Tetapi, ia adalah satu butir dari padang pasir yang luas dan satu tetes dari hujan yang deras. Mahasuci Zat Yang Maha Memelihara, Maha Mengawasi, Maha Menyaksikan, dan Maha Menghitung.
Ketahuilah wahai Said yang lalai bahwa sesuatu yang tidak akan menyertaimu sesudah alam ini fana; tetapi akan berpisah denganmu seiring dengan kehancuran dunia, tidak layak untuk menjadi pautan hatimu. Apalagi dengan sesuatu yang akan meninggalkanmu seiring dengan habisnya usiamu. Apalagi dengan sesuatu yang tidak akan menemanimu dalam perjalanan barzakh. Apalagi dengan sesuatu yang yang tidak akan ikut bersamamu menuju pintu kubur. Apalagi dengan sesuatu yang akan berpisah selama-lamanya denganmu setahun atau dua tahun kemudian seraya mewariskan dosa di pundakmu. Apalagi dengan sesuatu yang meninggalkanmu di saat engkau gembira lantaran mendapatkannya.
----------------------------------
[1] Q.S. al-Mulk: 3.
[2] Q.S. al-Qiyâmah: 36.
No Voice