Al-Matsnawi al-Arabi an-Nuriye | Al-Matsnawi al-Arabi an-Nuriye | 184
(1-357)
Ketahuilah wahai Yang bersandar kepada diri, kepada sebab, dan kepada dunia! Kalau engkau demikian berarti sama seperti kunang-kunang. Ia meninggalkan siang dengan mentarinya lalu bergantung kepada cahayanya sendiri di waktu malam. Engkau seperti pasukan yang beranggapan bahwa kebaikan dan nafkah raja mencakup semua, bahkan binatang yang paling rendah sekalipun. Hanya saja kemudian berkata, “Sementara aku sendiri bagaimana?! Di mana pandangan dan perhatian-Nya di antara sekian makhluk yang diberi karunia padahal kalbuku membutuhkan Kekasih yang membantu dan menyertaiku. Karena itu, tidak aneh kalau kemudian ia mencari Pelindung selain-Nya. Ia mencari relasi dan hubungan di luar sistem militer sehingga akhirnya membangkang. Maka, iapun dikejar dan ditahan sebagai orang yang fasik. Ia ditanya, “Tidakkah engkau mengetahui wahai orang yang malang bahwa perbendaharaan Raja cukup untuk memenuhi semua kebutuhanmu dan kebutuhan yang lain?

Sementara yang berada di tanganmu dan di tangan tuhan-tuhanmu tidak bisa cukup untuk memenuhi kebutuhan yang paling kecil sekalipun. Pasalnya, engkau berada di antara musuh dan harapan yang tak terkira. Hukum dan ketentuan raja yang bersih dari wilayah materi tetap memperhatikan individu demi individu. Bahkan, Dia menghadap secara sempurna kepada setiap individu, siapapun adanya. Andaikan engkau seorang diri berada wilayah kemiliteran tentu hubungan tetap terjaga. Seolah-olah raja melihat kepada secara khusus dalam kacamata hukumnya. Dia akan melihatmu sebagai orang yang setia dengan hukumnya. Dia tidak pernah melupakanmu meski sesaat. Dalam tatapannya secara umum terdapat pandangan khususnya yang tertuju kepadamu. Hal itu terlihat dari keselarasan antara kebaikan-Nya dan semua kebutuhanmu, baik zatnya maupun caranya. Kunci dari ini semua adalah bahwa keesaan bersinar lewat sifat-Nya yang tunggal sama seperti kilau sinar mentari pada cahaya yang terdapat pada semua partikel yang disentuh oleh cahaya tersebut atau seperti kilau sistem yang sempurna pada yang tampak dari percampuran serpihan segala sesuatu.

Kesimpulannya, Pencipta dan Pemilikmu lebih kasih, lebih pemurah, lebih lembut, dan lebih sayang kepadamu dari semua kerabat, kekasih, sahabat, dan saudara kandung. Dia juga Maha mengetahui dirimu dan segala rahasiamu. Dia Mahakuasa memenuhi permintaanmu yang paling besar dan yang paling samar. Karena itu, tinggalkan semua dan bertawakkallah kepada-Nya.

Ketahuilah! Bahwa kitab alam merupakan kitab qudrat tertulis di atas garisan kitabul mubin yang merupakan kitab ilmu. Hal ini lewat kesaksian bahwa sistem dan timbangan yang tampak dan mencakup merupakan dua bab dari dua kitab tersebut, sebagai penghubung antara keduanya, pemisah antara keduanya, dan tanda genggaman Tuhan. Tidak ada yang basah dan yang kering kecuali keduanya termasuk ke dalam kedua bab kitabul mubin. Karena tidak ada sesuatupun di alam wujud yang keluar dari kedua bab tersebut, maka segala sesuatu termasuk ke dalam kitab tadi.
No Voice