Al-Matsnawi al-Arabi an-Nuriye | Al-Matsnawi al-Arabi an-Nuriye | 188
(1-357)
Lanjutan Bunga

Bismillâhirrahmânirrahim
Segala puji bagi Allah atas nikmat-Nya dengan menurunkan Alquran serta atas rahmat-Nya dengan mengutus junjungan seluruh manusia, Nabi saw.
Ketahuilah! Sang Pencipta Yang Maha Bijaksana menjadikan tumbuhan dan hewan—terutama yang kecil—sebagai wilayah kekuasaan qudrat-Nya yang paling luas, wujud manifestasi sifat-Nya yang paling banyak, serta cermin wujud nama-Nya yang paling dominan. Hal itu sesuai dengan sejumlah rahasia berharga dan hikmah-Nya yang mulia sebagai berikut:
Pertama, tumbuhan ibarat benih bumi sementara hewan ibarat buah alam. Benih merupakan miniatur pohon, sementara buah adalah contoh mini darinya. Semua yang tampak pada pohon juga tampak pada keduanya. Selama tujuan penciptaan dan kehidupan adalah untuk memperlihatkan manifestasi nama-nama Allah Yang Mahaagung, Mahaindah, dan Maha Sempurna, maka perhatian tertuju pada bagaimana memperbanyak bagian-bagian pohon dan hewan; terutama yang kecil darinya lantaran lebih sesuai dengan hikmah azali.
Musa as. pernah mengeluh kepada Allah terkait dengan banyaknya nyamuk yang menyerang. Ia bertanya, “Apa hikmah di balik jumlahnya yang banyak?” Maka, turunlah wahyu kepadanya, “Nyamuk bertanya, ‘Mengapa Engkau menciptakan manusia dalam bentuk seperti ini padahal ia lupa kepada-Mu?’ Andaikan nyamuk yang Kau ciptakan tentu ada seratus ribu yang bertasbih memuji-Mu, berzikir mengingat-Mu di tengah-tengah saudara mereka, serta memperlihatkan manifestasi nama dan tulisan kreasi-Mu lewat lisan dan keadaan mereka..”
Ya, jika Alquran maknawi yang tertulis dengan tinta bintang-gemintang di atas lembaran langit dibaca ia berupa tanda-tanda keagungan penciptaan, sementara Alquran yang tertulis dengan tinta permata istimewa pada bagian yang tidak terpisah di sel matamu ia berupa ayat-ayat pengetahuan dan hikmah.
Apabila dari ayat yang satu engkau mendengar, “Mahasuci Dia! Betapa agung keadaan-Nya,” maka dari ayat yang lain engkau mendengar, “Mahasuci Dia. Betapa cermat hikmah-Nya dan betapa halus kreasi-Nya.” Apabila kedua Alquran itu sama dan terdapat tuntutan untuk memperbanyak salinan dari salah satunya—di mana memperbanyak yang besar tidak berguna bagi mereka yang melihatnya—maka sangat wajar kalau memperbanyak salinan makhluk yang kecil untuk mereka yang mau menelaah dan berpikir, mulai dari malaikat, jin, manusia hingga yang lainnya. Dalam proses memperbanyak salinan membuat kitab tersebut tidak lagi satu; tetapi beragam dengan manfaat dan pemahaman yang berbeda-beda. Maka, contohnya saling berkelanjutan dan membuat semakin indah. Andaikan sebagian besar surat-surat kitab yang kecil tidak dimasukkan dan disalin ke dalam sebagian huruf-huruf Alquran yang besar tentu yang kecil sedikit mengungguli yang besar.
No Voice