Al-Matsnawi al-Arabi an-Nuriye | Al-Matsnawi al-Arabi an-Nuriye | 190
(1-357)
Apabila engkau ingin membuktikan, perhatikan wahai yang memiliki kalbu yang melihat dan pendengaran yang tajam. Sesala sesuatu memiliki sejumlah tujuan kecil dan banyak yang mengacu kepada Zat Yang Mahahidup dan Memiliki sesuai dengan kapasitas kepemilikan dan kekuasaan-Nya lewat penampakan sesuatu terhadap manifestasi nama-Nya.

Segala sesuatu menjadi tujuan bersama di antara makhluk berakal. Karena itu ia tidak pernah sia-sia. Pasalnya, jika luput dari perhatian yang satu, ia tidak akan luput dari perhatian yang lain. Di samping aspek pemanfaatan setiap orang terhadap segala sesuatu sangat banyak, tentara Allah juga tidak terhingga, “Yang mengetahui tentara Tuhanmu hanya Dia.”[1] Karena itu, tidak ada sesuatupun di alam ini kecuali pasti menjadi objek pandangan banyak mata. Entah itu malaikat yang bertasbih dan menyucikan bersama kelompok dan spesies mereka yang memenuhi alam, jin yang takjub dan berpikir bersama golongan mereka, jiwa yang bertakbir dan bertahlil bersama kalangan mereka, serta makhluk lainnya yang kepadatannya tidak menjadi halangan untuk bisa melihat apa yang terdapat di dalam dirinya serta penyaksian yang satu tidak menyibukkan dari yang lain. Lebih dari itu semua, adalah tatapan Sang Pencipta terhadap ciptaan-Nya. Begitu pula, tatapan orang beriman yang sadar, bahkan hewan yang sensitif yang bisa merasa dengan indera mereka.

Barangkali engkau bertanya, “Tanda kitab alam yang mana yang menunjukkan keberadaan makhluk yang mengambil pelajaran, takjub, berpikir, dan bertasbih di luar manusia? Baris kitab yang mana yang menunjukkan hal tersebut?”

Jawabannya, “Tanda keteraturan yang terdapat dalam baris timbangan lembaran hikmah.”

Tidakkah engkau menyadari manakala pergi ke teater misalnya, di dalamnya engkau bisa melihat berbagai hal yang menarik perhatian, sejumlah hiburan yang enak didengar, serta beberapa permainan yang dinikmati oleh akal dan hayalan. Demikian pula dengan apa yang dinikmati oleh jiwa, indera, dan cita rasa manusia. Lalu ketika melihat ke dalam, ternyata sebagian besarnya berupa anak-anak yang tuli, buta, dan cacat. Seperti biasa engkau merasa bahwa di balik hijab dan tirai yang terurai di depan dinding juga terdapat orang-orang berakal yang memiliki cita rasa berbeda dan memiliki indera sempurna yang datang untuk bersenang-senang. Mereka merindukan kreasi yang ditampilkan di tempat tersebut. Mereka melihatmu berikut akting yang dimainkan sementara engkau tidak melihat mereka.

Engkau telah memahami rahasia akting yang ada. Maka, arahkan perhatian dari dunia ini menuju semua ciptaan. Di antara mereka ada yang seperti permadani yang terhampar, kasur-kasur yang tebal, pakaian yang terpakai, perhiasan yang berserakan, dan lembaran yang tersebar. Di antaranya ada pula yang berupa bunga dan buah pilihan yang dengan warna, rasa, dan aromanya menarik perhatian makhluk dan mereka yang membutuhkan. Dengan tulisan, perhiasan, dan kreasinya ia memikat mereka yang berakal dan bisa mengambil pelajaran. Ada pula tumbuhan yang siap melaksanakan tugas penciptaannya, serta hewan yang tegak dan siap melakukan tugas pengabdiannya. Lalu sebagian besar lagi tidak menyadari sejumlah keindahan dan kelembutan yang terdapat dalam dirinya.
----------------------------------
[1] Q.S. al-Muddatstsir: 31.
No Voice