Al-Matsnawi al-Arabi an-Nuriye | Al-Matsnawi al-Arabi an-Nuriye | 23
(1-357)
Percikan Kesembilan
Perlu diketahui, jika engkau mengetahui tabiat manusia, orang berakal tidak akan mudah membuat sebuah pengakuan dusta yang diucapkan tanpa malu-malu, acuh, dan tanpa dibuat-buat yang diucapkan di hadapan musuh yang akan mengkritik, meski ia hanya orang kecil, memiliki jabatan rendah, pada lingkungan kecil, dan dalam persoalan sepele. Jika demikian, bagaimana mungkin hal itu akan dilakukan oleh sosok seperti beliau yang merupakan orang besar, memiliki tugas besar, dalam lingkungan besar, di hadapan musuh-musuh besar, dan dalam persoalan besar. Beliau menyampaikan perkataan beliau tanpa peduli dengan keberatan orang, tanpa ragu-ragu, dan tanpa rasa takut. Beliau sampaikan semuanya dengan jujur, menarik, dan cara yang membuat musuh emosi; yaitu dengan menghinakan akan mereka, merendahkan jiwa mereka, menghancurkan kehormatan mereka, serta dengan gaya yang sangat kuat. Mungkinkan manipulasi dan dusta terselip ke dalam pengakuan orang semacam beliau dalam kondisi seperti disebutkan di atas? Tentu saja tidak mungkin. “Ia tidak lain merupakan wahyu yang diberikan padanya.”
Ya. Kebenaran tidak membutuhkan manipulasi dan pandangan terhadap hakikat kebenaran tidak bisa dimanipulasi.
Jalan beliau yang benar tidak membutuhkan manipulasi. Serta pandangan beliau yang menembus tidak akan membuat hakikat kebenaran bercampur dengan fantasi.
Percikan Kesepuluh
Lihat dan perhatikan apa yang beliau katakan! Beliau membahas berbagai hakikat besar yang menakjubkan, mengingatkan manusia, menerangkan persoalan yang menarik perhatian kalbu dan akal, serta memberikan kabar gembira. Seperti diketahui, keingintahuan terhadap hakikat segala sesuatu telah menggiring banyak manusia untuk rela mengorbankan nyawa. Karena itu, ada yang berkata, “Jika engkau habiskan setengah usiamu atau setengah dari hartamu, lalu turun seseorang dari bulan atau planet yang memberimu informasi tentang keadaan kedua benda langit itu sekaligus memberitahu tentang hakikat masa depanmu, apakah engkau rela dengan pengorbanan di atas? Sungguh aneh. Engkau rela memenuhi keingintahuanmu dengan mengorbankan setengah dari usia dan hartamu; sementara engkau tidak peduli dengan sabda Nabi saw yang dibenarkan oleh semua nabi, kaum shiddiqin, wali, dan para ahli hakikat yang telah menyaksikan. Beliau menerangkan kondisi kerajaan-Nya di mana bulan hanyalah seperti lalat yang terbang di sekitar kupu-kupu. Kupu-kupu itu terbang di sekitar lentera yang dinyalakan di sebuah lampu yang disiapkan untuk para tamu yang telah melakukan perjalanan dari ribuan rumahnya. Beliau memberitahukan tentang alam yang menjadi tempat kejadian berbagai hal luar biasa, di mana kalaupun bumi terbelah dan gunung-gunungnya beterbangan seperti awan, hal itu masih belum seberapa.
Perlu diketahui, jika engkau mengetahui tabiat manusia, orang berakal tidak akan mudah membuat sebuah pengakuan dusta yang diucapkan tanpa malu-malu, acuh, dan tanpa dibuat-buat yang diucapkan di hadapan musuh yang akan mengkritik, meski ia hanya orang kecil, memiliki jabatan rendah, pada lingkungan kecil, dan dalam persoalan sepele. Jika demikian, bagaimana mungkin hal itu akan dilakukan oleh sosok seperti beliau yang merupakan orang besar, memiliki tugas besar, dalam lingkungan besar, di hadapan musuh-musuh besar, dan dalam persoalan besar. Beliau menyampaikan perkataan beliau tanpa peduli dengan keberatan orang, tanpa ragu-ragu, dan tanpa rasa takut. Beliau sampaikan semuanya dengan jujur, menarik, dan cara yang membuat musuh emosi; yaitu dengan menghinakan akan mereka, merendahkan jiwa mereka, menghancurkan kehormatan mereka, serta dengan gaya yang sangat kuat. Mungkinkan manipulasi dan dusta terselip ke dalam pengakuan orang semacam beliau dalam kondisi seperti disebutkan di atas? Tentu saja tidak mungkin. “Ia tidak lain merupakan wahyu yang diberikan padanya.”
Ya. Kebenaran tidak membutuhkan manipulasi dan pandangan terhadap hakikat kebenaran tidak bisa dimanipulasi.
Jalan beliau yang benar tidak membutuhkan manipulasi. Serta pandangan beliau yang menembus tidak akan membuat hakikat kebenaran bercampur dengan fantasi.
Percikan Kesepuluh
Lihat dan perhatikan apa yang beliau katakan! Beliau membahas berbagai hakikat besar yang menakjubkan, mengingatkan manusia, menerangkan persoalan yang menarik perhatian kalbu dan akal, serta memberikan kabar gembira. Seperti diketahui, keingintahuan terhadap hakikat segala sesuatu telah menggiring banyak manusia untuk rela mengorbankan nyawa. Karena itu, ada yang berkata, “Jika engkau habiskan setengah usiamu atau setengah dari hartamu, lalu turun seseorang dari bulan atau planet yang memberimu informasi tentang keadaan kedua benda langit itu sekaligus memberitahu tentang hakikat masa depanmu, apakah engkau rela dengan pengorbanan di atas? Sungguh aneh. Engkau rela memenuhi keingintahuanmu dengan mengorbankan setengah dari usia dan hartamu; sementara engkau tidak peduli dengan sabda Nabi saw yang dibenarkan oleh semua nabi, kaum shiddiqin, wali, dan para ahli hakikat yang telah menyaksikan. Beliau menerangkan kondisi kerajaan-Nya di mana bulan hanyalah seperti lalat yang terbang di sekitar kupu-kupu. Kupu-kupu itu terbang di sekitar lentera yang dinyalakan di sebuah lampu yang disiapkan untuk para tamu yang telah melakukan perjalanan dari ribuan rumahnya. Beliau memberitahukan tentang alam yang menjadi tempat kejadian berbagai hal luar biasa, di mana kalaupun bumi terbelah dan gunung-gunungnya beterbangan seperti awan, hal itu masih belum seberapa.
No Voice