Al-Matsnawi al-Arabi an-Nuriye | Al-Matsnawi al-Arabi an-Nuriye | 28
(1-357)
Rasa cinta dan keinginan itu menunjukkan bahwa manusia yang merupakan makhluk paling sempurna dan paling indah merupakan manifestasi yang utuh dari rasa cinta dan keinginan-Nya. Selanjutnya, manusia sebagai makhluk yang paling komprehensif dan berperasaan memiliki pandangan dan sentuhan perasaan yang menyeluruh. Dengan pandangannya yang bersifat umum, ia mampu menatap seluruh pohon penciptaan. Dan dengan perasaannya yang menyeluruh ia mampu mengenali tujuan penciptaan.
Manusia merupakan objek yang diajak bicara oleh Sang Pencipta. Karena pandangannya yang bersifat umum dan perasaannya yang menyeluruh menjadi sebab manusia dipilih sebagai objek yang diajak bicara, maka orang yang mencurahkan seluruh pandangan dan perasaannya untuk beribadah dan mencintai-Nya, lalu mengarahkan keduanya untuk menghormati ciptaan-Nya, serta mempergunakan semua pandangan, perasaannya, dan seluruh kekuatannya untuk menyukuri nikmat Tuhan dan mengajak umat manusia agar beribadah dan bersyukur pula, tentu orang istimewa semacam ini layak untuk menjadi mitra bicara yang didekatkan dan dicintai oleh-Nya.
Wahai manusia, mungkinkah orang istimewa tersebut menurutmu bukan Muhammad saw.? Dapatkah sejarah memperlihatkan sosok lain yang lebih pantas mendapatkan kedudukan tersebut daripada Muhammad saw? Wahai yang memiliki penglihatan sehat dan mata hati, perhatikan dunia manusia di alam ini agar engkau dapat menyaksikan dengan jelas dua wilayah yang saling berhadapan dan dua sisi yang saling berlawanan:
Yang satu adalah wilayah rububiyah yang sangat teratur dan rapi serta sisi penciptaan yang tertata dengan sangat sempurna dan seimbang. Sementara satunya lagi adalah wilayah penghambaan yang bersinar dengan penuh ketundukan dan konsisten serta sisi yang berpikir, menghargai, bersyukur dan beriman.
Jika engkau menyaksikan dua wilayah dan dua sisi tersebut, perhatikan keselarasan antara keduanya sehingga engkau dapat melihat secara jelas bahwa wilayah penghambaan seluruh sisinya bergerak dengan nama “wilayah yang pertama” sekaligus bekerja dengan seluruh kekuatannya untuk-Nya. Juga engkau dapat melihat dengan cermat bahwa sisi yang berpikir, bersyukur, menghargai, dan beriman menatap dengan seluruh makna dan isyaratnya kepada sisi penciptaan dan karunia-Nya.
Apabila matamu menyaksikan hakikat tersebut, mungkinkah akalmu mengingkari keselarasan yang paling agung antara pimpinan wilayah ubudiyah dan Pemilik wilayah rububiyah? Akankah kalbumu tidak percaya bahwa pemimpin yang dengan ikhlas melayani tujuan Sang Pencipta untuk menghargai ciptaan-Nya memiliki keselarasan yang sangat agung dengan Sang Pencipta, memiliki hubungan yang kuat dengan-Nya, serta berbicara dan menerima risalah-Nya? Tak diragukan beliau adalah kekasih yang diterima di sisi Sang Pemilik kerajaan. Bahkan, beliau merupakan makhluk yang paling dicinta dan paling dekat dengan-Nya.
Wahai manusia, mungkinkah orang istimewa tersebut menurutmu bukan Muhammad saw.? Dapatkah sejarah memperlihatkan sosok lain yang lebih pantas mendapatkan kedudukan tersebut daripada Muhammad saw? Wahai yang memiliki penglihatan sehat dan mata hati, perhatikan dunia manusia di alam ini agar engkau dapat menyaksikan dengan jelas dua wilayah yang saling berhadapan dan dua sisi yang saling berlawanan:
Yang satu adalah wilayah rububiyah yang sangat teratur dan rapi serta sisi penciptaan yang tertata dengan sangat sempurna dan seimbang. Sementara satunya lagi adalah wilayah penghambaan yang bersinar dengan penuh ketundukan dan konsisten serta sisi yang berpikir, menghargai, bersyukur dan beriman.
Jika engkau menyaksikan dua wilayah dan dua sisi tersebut, perhatikan keselarasan antara keduanya sehingga engkau dapat melihat secara jelas bahwa wilayah penghambaan seluruh sisinya bergerak dengan nama “wilayah yang pertama” sekaligus bekerja dengan seluruh kekuatannya untuk-Nya. Juga engkau dapat melihat dengan cermat bahwa sisi yang berpikir, bersyukur, menghargai, dan beriman menatap dengan seluruh makna dan isyaratnya kepada sisi penciptaan dan karunia-Nya.
Apabila matamu menyaksikan hakikat tersebut, mungkinkah akalmu mengingkari keselarasan yang paling agung antara pimpinan wilayah ubudiyah dan Pemilik wilayah rububiyah? Akankah kalbumu tidak percaya bahwa pemimpin yang dengan ikhlas melayani tujuan Sang Pencipta untuk menghargai ciptaan-Nya memiliki keselarasan yang sangat agung dengan Sang Pencipta, memiliki hubungan yang kuat dengan-Nya, serta berbicara dan menerima risalah-Nya? Tak diragukan beliau adalah kekasih yang diterima di sisi Sang Pemilik kerajaan. Bahkan, beliau merupakan makhluk yang paling dicinta dan paling dekat dengan-Nya.
No Voice