Al-Matsnawi al-Arabi an-Nuriye | Al-Matsnawi al-Arabi an-Nuriye | 31
(1-357)
Kedua
Perlu diketahui bahwa Alquran merupakan kalam dan obat bagi seluruh tingkatan manusia, mulai dari yang paling pandai hingga kepada yang paling bodoh, dari yang paling bertakwa hingga kepada yang paling celaka, dari yang mendapat taufik, bersungguh-sungguh, dan tidak tertarik pada dunia hingga kepada orang yang tertipu dan sibuk dengan dunia. Dengan demikian, setiap orang tidak akan selalu bisa membaca Alquran secara utuh yang merupakan obat bagi setiap orang di setiap waktu. Karena itu, Zat Yang Maha Bijaksana dan Penyayang memasukkan sebagian besar maksud Alquran dalam sebagian besar surat. Terutama, surat-surat yang panjang sehingga setiap surat menjadi semacam Alquran kecil. Jadi, Allah memudahkan jalan bagi setiap orang. Ia befirman,
Telah Kami mudahkan Alquran untuk menjadi peringatan, adakah yang mau mengambil pelajaran.[1]
Ketiga
Perlu diketahui bahwa kebutuhan jasmani pada setiap waktu berbeda. Maka itu, untuk sebagian orang di setiap waktu ia seperti udara, untuk sejumlah orang di waktu panas ia seperti air, untuk sekelompok orang pada setiap hari seperti makanan, untuk beberapa orang di setiap minggu seperti cahaya, serta untuk sekian orang pada setiap bulan dan tahun ia seperti obat. Selain itu, kebutuhan spiritual manusia juga beragam. Bagi sejumlah orang di setiap waktu ia seperti “Dia adalah Allah,” untuk sebagian orang pada setiap masa ia seperti “dengan nama Allah,” serta bagi sekian orang pada setiap saat seperti “tiada Tuhan selain Allah.”. Demikian seterusnya.
Jadi, pengulangan ayat dan kata adalah untuk menunjukkan berulangnya kebutuhan sekaligus mengisyaratkan adanya kebutuhan mendesak manusia terhadapnya, untuk mengingatkan dan membangunkannya, serta untuk mendorong munculnya rasa membutuhkan terhadap nutrisi spiritual tersebut.
Keempat
Perlu diketahui bahwa Alquran merupakan peletak dasar agama yang agung dan kokoh. Ia pengubah tatanan sosial manusia. Karena merupakan peletak dasar, ia membutuhkan pengulangan untuk menegaskan, menguatkan, dan memantapkan.
Alquran juga memuat jawaban terhadap persoalan berbagai tingkatan manusia yang senantiasa berulang lewat bahasa ucapan dan realita.
------------------------------------
[1] Q.S. al-Qamar: 17.
Perlu diketahui bahwa Alquran merupakan kalam dan obat bagi seluruh tingkatan manusia, mulai dari yang paling pandai hingga kepada yang paling bodoh, dari yang paling bertakwa hingga kepada yang paling celaka, dari yang mendapat taufik, bersungguh-sungguh, dan tidak tertarik pada dunia hingga kepada orang yang tertipu dan sibuk dengan dunia. Dengan demikian, setiap orang tidak akan selalu bisa membaca Alquran secara utuh yang merupakan obat bagi setiap orang di setiap waktu. Karena itu, Zat Yang Maha Bijaksana dan Penyayang memasukkan sebagian besar maksud Alquran dalam sebagian besar surat. Terutama, surat-surat yang panjang sehingga setiap surat menjadi semacam Alquran kecil. Jadi, Allah memudahkan jalan bagi setiap orang. Ia befirman,
Telah Kami mudahkan Alquran untuk menjadi peringatan, adakah yang mau mengambil pelajaran.[1]
Ketiga
Perlu diketahui bahwa kebutuhan jasmani pada setiap waktu berbeda. Maka itu, untuk sebagian orang di setiap waktu ia seperti udara, untuk sejumlah orang di waktu panas ia seperti air, untuk sekelompok orang pada setiap hari seperti makanan, untuk beberapa orang di setiap minggu seperti cahaya, serta untuk sekian orang pada setiap bulan dan tahun ia seperti obat. Selain itu, kebutuhan spiritual manusia juga beragam. Bagi sejumlah orang di setiap waktu ia seperti “Dia adalah Allah,” untuk sebagian orang pada setiap masa ia seperti “dengan nama Allah,” serta bagi sekian orang pada setiap saat seperti “tiada Tuhan selain Allah.”. Demikian seterusnya.
Jadi, pengulangan ayat dan kata adalah untuk menunjukkan berulangnya kebutuhan sekaligus mengisyaratkan adanya kebutuhan mendesak manusia terhadapnya, untuk mengingatkan dan membangunkannya, serta untuk mendorong munculnya rasa membutuhkan terhadap nutrisi spiritual tersebut.
Keempat
Perlu diketahui bahwa Alquran merupakan peletak dasar agama yang agung dan kokoh. Ia pengubah tatanan sosial manusia. Karena merupakan peletak dasar, ia membutuhkan pengulangan untuk menegaskan, menguatkan, dan memantapkan.
Alquran juga memuat jawaban terhadap persoalan berbagai tingkatan manusia yang senantiasa berulang lewat bahasa ucapan dan realita.
------------------------------------
[1] Q.S. al-Qamar: 17.
No Voice