Al-Matsnawi al-Arabi an-Nuriye | Al-Matsnawi al-Arabi an-Nuriye | 89
(1-357)
Keteraturan yang seimbang, keseimbangan yang teratur, hikmah yang bersifat menyeluruh, perhatian yang sempurna, ketentuan yang telah tertata, qada yang membuahkan, ajal yang telah ditentukan, rezeki yang telah dikodifikasi, perhatian yang telah dihiaskan, puncak keistimewaan, keteraturan kerapian, dan kemudahan mutlak menjadi saksi atas komprehensifnya pengetahuan Tuhan Yang Maha Mengetahui segala sesuatu. Ayat yang berbunyi, “Apakah Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui (yang kamu tampakkan atau rahasiakan)?! Dia Mahahalus dan Maha Mengetahui” menunjukkan bahwa wujud yang terdapat pada sesuatu mengharuskan pengetahuan terhadapnya, cahaya wujud yang terdapat pada sesuatu mengharuskan adanya cahaya pengetahuan terhadapnya. Indahnya ciptaan manusia menunjukkan perasaannya, sementara penciptaan manusia sendiri menunjukkan pengetahuan Penciptanya. Perbandingan antara keduanya sama seperti cahaya bintang di malam hari dan sinar mentari pada siang hari di muka bumi. Di samping Maha mengetahui segala sesuatu, Dia juga Maha berkehendak atas segala sesuatu. Sesuatu tidak mungkin terwujud tanpa kehendak-Nya.
Sebagaimana kekuasaan Tuhan memberikan pengaruh dan pengetahuan-Nya memberikan ciri, demikian pula dengan kehendak-Nya. Ia memberikan karakter sehingga kemudian keberadaan sesuatu terwujud. Bukti keberadaan kehendak dan pilihan-Nya sebanyak kondisi dan keadaan sesuatu.
Ya, pengaturan entitas serta pemberian tanda lewat sifat-sifatnya di antara berbagai kemungkinan tak terhingga dan jalan-jalan yang tak berbuah di bawah kendali pengaturan yang rumit dan halus; pengukurannya dengan neraca yang sensitif dan cermat; penciptaan makhluk yang beragam dan memiliki kehidupan lewat benda mati seperti manusia berikut organnya yang berasal dari sperma, burung berikut anggota badannya yang berasal dari telur, pohon berikut bagian-bagiannya yang berasal dari benih, semua itu menunjukkan kekhususan dan penentuan sesuatu lewat keinginan, pilihan, dan kehendak-Nya.
Kesamaan antara setiap sesuatu dengan jenisnya dan setiap anggota dengan spesiesnya dalam organ-organ utama menunjukkan bahwa Penciptanya adalah satu. Demikian pula perbedaannya dalam bentuk penuh hikmah yang mencakup tanda-tanda pembeda yang demikian teratur menunjukkan bahwa Sang Pencipta yang esa itulah yang berbuat, memilih, dan sekaligus berkehendak. Dia melakukan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan apa yang Dia inginkan.
Sebagaimana Sang Pencipta Yang Maha Mengetahui dan Berkehendak mengetahui dan berkehendak atas segala sesuatu di mana Dia memiliki pengetahuan yang menyeluruh, kehendak yang komprehensif, dan pilihan sempurna, Dia juga memiliki kekuasaan sempurna yang bersumber dari diri-Nya sendiri. Mustahil ada sifat berlawanan masuk ke dalamnya. Jika tidak, tentu hal-hal yang berlawanan tersebut bersatu. Ini tentu mustahil. Selanjutnya kekuasaan Tuhan tidak bertingkat-tingkat. Sama saja bagi-Nya antara atom dan bintang, antara yang sedikit dan yang banyak, antara yang kecil dan yang besar, antara yang sebagian dan keseluruhan, antara manusia dan alam, antara benih dan pohon. Hal ini sesuai dengan rahasia cahaya, kesepadanan, keseimbangan, keteraturan, dan keserupaan lewat bukti keteraturan mutlak, keseimbangan mutlak, keistimewaan mutlak, yang terjadi dengan sangat cepat, mudah, dan banyak.
Sebagaimana kekuasaan Tuhan memberikan pengaruh dan pengetahuan-Nya memberikan ciri, demikian pula dengan kehendak-Nya. Ia memberikan karakter sehingga kemudian keberadaan sesuatu terwujud. Bukti keberadaan kehendak dan pilihan-Nya sebanyak kondisi dan keadaan sesuatu.
Ya, pengaturan entitas serta pemberian tanda lewat sifat-sifatnya di antara berbagai kemungkinan tak terhingga dan jalan-jalan yang tak berbuah di bawah kendali pengaturan yang rumit dan halus; pengukurannya dengan neraca yang sensitif dan cermat; penciptaan makhluk yang beragam dan memiliki kehidupan lewat benda mati seperti manusia berikut organnya yang berasal dari sperma, burung berikut anggota badannya yang berasal dari telur, pohon berikut bagian-bagiannya yang berasal dari benih, semua itu menunjukkan kekhususan dan penentuan sesuatu lewat keinginan, pilihan, dan kehendak-Nya.
Kesamaan antara setiap sesuatu dengan jenisnya dan setiap anggota dengan spesiesnya dalam organ-organ utama menunjukkan bahwa Penciptanya adalah satu. Demikian pula perbedaannya dalam bentuk penuh hikmah yang mencakup tanda-tanda pembeda yang demikian teratur menunjukkan bahwa Sang Pencipta yang esa itulah yang berbuat, memilih, dan sekaligus berkehendak. Dia melakukan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan apa yang Dia inginkan.
Sebagaimana Sang Pencipta Yang Maha Mengetahui dan Berkehendak mengetahui dan berkehendak atas segala sesuatu di mana Dia memiliki pengetahuan yang menyeluruh, kehendak yang komprehensif, dan pilihan sempurna, Dia juga memiliki kekuasaan sempurna yang bersumber dari diri-Nya sendiri. Mustahil ada sifat berlawanan masuk ke dalamnya. Jika tidak, tentu hal-hal yang berlawanan tersebut bersatu. Ini tentu mustahil. Selanjutnya kekuasaan Tuhan tidak bertingkat-tingkat. Sama saja bagi-Nya antara atom dan bintang, antara yang sedikit dan yang banyak, antara yang kecil dan yang besar, antara yang sebagian dan keseluruhan, antara manusia dan alam, antara benih dan pohon. Hal ini sesuai dengan rahasia cahaya, kesepadanan, keseimbangan, keteraturan, dan keserupaan lewat bukti keteraturan mutlak, keseimbangan mutlak, keistimewaan mutlak, yang terjadi dengan sangat cepat, mudah, dan banyak.
No Voice