Al-Matsnawi al-Arabi an-Nuriye | Al-Matsnawi al-Arabi an-Nuriye | 91
(1-357)
Kesimpulannya, manifestasi nama al-Awwal (Yang Maha Pertama) dan al-Âkhir (Yang Maha Terakhir) dalam proses penciptaan yang mengarah kepada awal dan akhir, pangkal dan keturunan, masa lalu dan masa depan, serta perintah dan pengetahuan menunjuk kepada lauhil mahfudz. Manifestasi nama azh-Zhâhir (Yang Mahatampak) dan al-Bâthin (Yang Maha Tersembunyi) pada sesuatu juga menunjuk kepada lauhil mahfudz tadi.
Entitas ibarat pohon besar. Setiap alam darinya seperti pohon. Kita bisa mengumpakan penciptaan entitas berikut beragam jenis dan alamnya dengan sebuah pohon kecil. Pohon kecil ini memiliki akar berupa benih yang kemudian tumbuh. Demikian pula dengan keturunan yang melanjutkan tugas setelah kematiannya merupakan benih buah. Pangkal dan akhir merupakan dua bentuk manifestasi nama al-Awwal dan al-Âkhir. Seolah-olah pangkal dan benih itu merupakan daftar isi atau indeks keseluruhan rambu pembentukan pohon. Sementara, benih-benih yang terdapat dalam buahnya di akhir perjalanan adalah manifestasi nama al-Âkhir.
Benih yang terdapat dalam buah tersebut yang terwujud dengan hikmah sempurna ibarat kotak kecil tempat menyimpan daftar isi dan indeks bagi terbentuknya sesuatu yang menyerupai pohon itu. Seakan-akan ia ditulis dengan pena ketentuan Tuhan yang berisi rambu-rambu terbentuknya pohon berikut. Bentuk lahiriah pohon merupakan manifestasi nama azh-Zhâhir (Yang Mahatampak). Bentuk lahiriahnya yang terlihat sangat rapi, indah, dan penuh hikmah ibarat pakaian rapi dan indah yang dipotong sesuai dengan bentuk fisiknya dengan penuh hikmah dan perhatian. Sementara bentuk batiniah pohon itu merupakan manifestasi nama al-Bâthin (Yang Maha Tersembunyi). Dengan keteraturan yang sempurna, penataan yang mencengangkan akal, dan pendistribusian bahan-bahan kehidupan kepada berbagai organ secara sangat rapi seolah-olah bagian dalam dari pohon tersebut merupakan mesin luar biasa yang sangat teratur dan seimbang. Kalau bagian pangkalnya berupa petunjuk pelaksanaan yang sangat menakjubkan dan bagian akhirnya berupa daftar isi yang keduanya menunjuk kepada lauhil mahfudz, maka bagian lahiriahnya ibarat pakaian yang menakjubkan dan bagian batinnya ibarat mesin yang sangat rapi yang juga menunjuk kepada lauhil mahfudz. Apabila kekuatan penjaga yang terdapat dalam tubuh manusia menunjuk kepada lauhil mahfudz, maka benih-benih pangkal dan buahnya yang terdapat pada setiap pohon juga mengarah kepada “kitab induk yang nyata” itu. Demikian pula dengan bagian lahiri dan batininya. Anda bisa menganalogikan pohon bumi berikut masa lalu dan masa depannya, pohon alam berikut awal dan akhirnya, pohon manusia berikut nenek moyang dan keturunannya dengan pohon kecil tadi. Begitulah kondisi Sang Pencipta. Tiada Tuhan selain Dia. Wahai Yang Mahabesar, Engkau adalah zat yang akal tak mampu menjangkau keagungan-Nya dan pikiran manusia tak mampu mencapai hakikat kebesaran-Nya.
Entitas ibarat pohon besar. Setiap alam darinya seperti pohon. Kita bisa mengumpakan penciptaan entitas berikut beragam jenis dan alamnya dengan sebuah pohon kecil. Pohon kecil ini memiliki akar berupa benih yang kemudian tumbuh. Demikian pula dengan keturunan yang melanjutkan tugas setelah kematiannya merupakan benih buah. Pangkal dan akhir merupakan dua bentuk manifestasi nama al-Awwal dan al-Âkhir. Seolah-olah pangkal dan benih itu merupakan daftar isi atau indeks keseluruhan rambu pembentukan pohon. Sementara, benih-benih yang terdapat dalam buahnya di akhir perjalanan adalah manifestasi nama al-Âkhir.
Benih yang terdapat dalam buah tersebut yang terwujud dengan hikmah sempurna ibarat kotak kecil tempat menyimpan daftar isi dan indeks bagi terbentuknya sesuatu yang menyerupai pohon itu. Seakan-akan ia ditulis dengan pena ketentuan Tuhan yang berisi rambu-rambu terbentuknya pohon berikut. Bentuk lahiriah pohon merupakan manifestasi nama azh-Zhâhir (Yang Mahatampak). Bentuk lahiriahnya yang terlihat sangat rapi, indah, dan penuh hikmah ibarat pakaian rapi dan indah yang dipotong sesuai dengan bentuk fisiknya dengan penuh hikmah dan perhatian. Sementara bentuk batiniah pohon itu merupakan manifestasi nama al-Bâthin (Yang Maha Tersembunyi). Dengan keteraturan yang sempurna, penataan yang mencengangkan akal, dan pendistribusian bahan-bahan kehidupan kepada berbagai organ secara sangat rapi seolah-olah bagian dalam dari pohon tersebut merupakan mesin luar biasa yang sangat teratur dan seimbang. Kalau bagian pangkalnya berupa petunjuk pelaksanaan yang sangat menakjubkan dan bagian akhirnya berupa daftar isi yang keduanya menunjuk kepada lauhil mahfudz, maka bagian lahiriahnya ibarat pakaian yang menakjubkan dan bagian batinnya ibarat mesin yang sangat rapi yang juga menunjuk kepada lauhil mahfudz. Apabila kekuatan penjaga yang terdapat dalam tubuh manusia menunjuk kepada lauhil mahfudz, maka benih-benih pangkal dan buahnya yang terdapat pada setiap pohon juga mengarah kepada “kitab induk yang nyata” itu. Demikian pula dengan bagian lahiri dan batininya. Anda bisa menganalogikan pohon bumi berikut masa lalu dan masa depannya, pohon alam berikut awal dan akhirnya, pohon manusia berikut nenek moyang dan keturunannya dengan pohon kecil tadi. Begitulah kondisi Sang Pencipta. Tiada Tuhan selain Dia. Wahai Yang Mahabesar, Engkau adalah zat yang akal tak mampu menjangkau keagungan-Nya dan pikiran manusia tak mampu mencapai hakikat kebesaran-Nya.
No Voice