Al-Matsnawi al-Arabi an-Nuriye | Al-Matsnawi al-Arabi an-Nuriye | 92
(1-357)
Kedudukan Ketujuh
Allah Mahabesar daripada segala sesuatu baik dalam hal kekuasaan maupun pengetahuan-Nya. Pasalnya, Dia Maha Mencipta, Maha Membuka, Maha Berbuat, Maha Mengetahui, Maha Memberi, dan Mentari azali di mana seluruh alam dengan berbagai spesies dan entitasnya merupakan bayang-bayang cahaya-Nya, jejak perbuatan-Nya, warna lukisan beragam manifestasi nama-Nya, goresan pena qada dan qadar-Nya, cermin wujud sifat, keindahan, keagungan, dan kesempurnaan-Nya. Hal itu sesuai dengan kesepakatan saksi azali dengan seluruh kitab, lembaran, dan ayatnya baik ayat penciptaan maupun ayat Alquran. Ia juga sesuai dengan kesepakatan bumi dan alam berikut kepapahan dan kebutuhannya baik dalam dirinya sendiri maupun bagian-bagiannya seiring dengan keberadaan kekayaan mutlak di atasnya. Iapun sesuai dengan kesepakatan seluruh kalangan yang menyaksikan, pemilik jiwa yang terang, kalbu bersinar, dan akal cemerlang yang terdiri dari pada nabi, wali, dan orang-orang mulia berikut seluruh hakikat, penyingkapan, curahan anugerah, dan munajat yang mereka lakukan. Seluruh mereka, juga bumi dan benda-benda langit, disertai kesaksian mereka yang tak terhingga jumlahnya yang sejalan dengan kesaksian ayat-ayat kauniyyah dan ayat-ayat Alquran, kesaksian lembaran kitab-kitab suci yang merupakan kesaksian Allah, semua sepakat bahwa alam merupakan jejak kekuasaan-Nya, tulisan qadar-Nya, cermin nama-nama-Nya, serta penampakan cahaya-Nya. Allah, tiada Tuhan selain Dia.
Penutup
Mengenai Beragam Persoalan yang Tampak
Persoalan Pertama
Perlu diketahui bahwa sepanjang hidupku aku berkata sebagaimana yang dikatakan oleh Jalaluddin ar-Rumi,
Sepanjang hidup, aku merupakan pelayan Alquran dan menjadi tanah tempat jalan Muhammad pilihan (saw).
Pasalnya, aku melihat Alquran merupakan sumber segala curahan karunia. Berbagai hakikat yang kudapatkan tidak lain bersumber dari curahan karunia Alquran. Karena itu, hatiku tidak rela jika salah satu peninggalanku kosong dari potongan cermin kemukjizatan Alquran. Dalam al-Lawâmi’ (Kilau-kilau Cahaya) aku telah menyebutkan beragam bentuk kemukjizatan Alquran yang mencapai empat puluh sekian macam. Agar keberkahan turun, di sini aku hanya akan menjelaskan satu saja persoalan saja, yaitu:
Lihatlah siapa yang berkata? Untuk siapa Dia berkata? Untuk apa Dia berkata? Dan dalam hal apa Dia berkata?
Allah Mahabesar daripada segala sesuatu baik dalam hal kekuasaan maupun pengetahuan-Nya. Pasalnya, Dia Maha Mencipta, Maha Membuka, Maha Berbuat, Maha Mengetahui, Maha Memberi, dan Mentari azali di mana seluruh alam dengan berbagai spesies dan entitasnya merupakan bayang-bayang cahaya-Nya, jejak perbuatan-Nya, warna lukisan beragam manifestasi nama-Nya, goresan pena qada dan qadar-Nya, cermin wujud sifat, keindahan, keagungan, dan kesempurnaan-Nya. Hal itu sesuai dengan kesepakatan saksi azali dengan seluruh kitab, lembaran, dan ayatnya baik ayat penciptaan maupun ayat Alquran. Ia juga sesuai dengan kesepakatan bumi dan alam berikut kepapahan dan kebutuhannya baik dalam dirinya sendiri maupun bagian-bagiannya seiring dengan keberadaan kekayaan mutlak di atasnya. Iapun sesuai dengan kesepakatan seluruh kalangan yang menyaksikan, pemilik jiwa yang terang, kalbu bersinar, dan akal cemerlang yang terdiri dari pada nabi, wali, dan orang-orang mulia berikut seluruh hakikat, penyingkapan, curahan anugerah, dan munajat yang mereka lakukan. Seluruh mereka, juga bumi dan benda-benda langit, disertai kesaksian mereka yang tak terhingga jumlahnya yang sejalan dengan kesaksian ayat-ayat kauniyyah dan ayat-ayat Alquran, kesaksian lembaran kitab-kitab suci yang merupakan kesaksian Allah, semua sepakat bahwa alam merupakan jejak kekuasaan-Nya, tulisan qadar-Nya, cermin nama-nama-Nya, serta penampakan cahaya-Nya. Allah, tiada Tuhan selain Dia.
Penutup
Mengenai Beragam Persoalan yang Tampak
Persoalan Pertama
Perlu diketahui bahwa sepanjang hidupku aku berkata sebagaimana yang dikatakan oleh Jalaluddin ar-Rumi,
Sepanjang hidup, aku merupakan pelayan Alquran dan menjadi tanah tempat jalan Muhammad pilihan (saw).
Pasalnya, aku melihat Alquran merupakan sumber segala curahan karunia. Berbagai hakikat yang kudapatkan tidak lain bersumber dari curahan karunia Alquran. Karena itu, hatiku tidak rela jika salah satu peninggalanku kosong dari potongan cermin kemukjizatan Alquran. Dalam al-Lawâmi’ (Kilau-kilau Cahaya) aku telah menyebutkan beragam bentuk kemukjizatan Alquran yang mencapai empat puluh sekian macam. Agar keberkahan turun, di sini aku hanya akan menjelaskan satu saja persoalan saja, yaitu:
Lihatlah siapa yang berkata? Untuk siapa Dia berkata? Untuk apa Dia berkata? Dan dalam hal apa Dia berkata?
No Voice