Risalah Mi’raj | Risalah Mi’raj | 11
(1-43)
masing-masing di langit sampai kemudian dinaikkan kepada kedudukan sejarak dua ujung busur. Beliau mendapat kehormatan untuk berbicara dan melihat-Nya dengan rahasia keesaan agar menjadi seorang hamba yang mengumpulkan seluruh kesempurnaan manusia, meraih semua manifestasi Ilahi, menyaksikan semua tingkatan alam, menyeru kekuasaan rububiyah-Nya, serta menyampaikan segala hal yang diridhai Tuhan dengan menyingkap misteri alam.
Hakikat mulia ini dapat dilihat dari dua perumpamaan berikut:
Perumpamaan Pertama
Seperti yang telah kami jelaskan dalam kalimat kedua puluh empat bahwa sebagaimana penguasa memiliki beragamgelar pada berbagai wilayah kekuasaannya, beragam sifat dalam berbagai tingkatan rakyatnya, serta beragam nama pada tingkatan kekuasaannya. Misalnya dia memiliki nama “penguasa yang adil” dalam wilayah pengadilan dan nama sebagai sultan pada wilayah pemerintahan, sementara ia bernama “pemimpin umum” pada wilayah kemiliteran, dan nama sebagai khalifah dalam wilayah agama. Demikianlah, ia memiliki sejumlah nama dan gelar. Pada setiap wilayah kekuasaannya, ia memiliki kedudukan dan jabatan sesuai dengan takhta maknawi yang ia miliki. Penguasa tunggal tersebut bisa memiliki seribu nama dan gelar dalam berbagai wilayah kekuasaan dan pada sejumlah tingkatan pemerintahan.
Artinya, ia bisa memiliki seribu takhta yang saling berbaur antara yang satu dengan yang lain. Seakan-akan ia ada dan hadir pada setiap wilayah kekuasaannya lewat sosok maknawinya dan teleponnya.
Ia mengetahui apa yang terjadi di dalamnya. Ia tampak dan ada pada setiap tingkatan lewat hukum, aturan, dan perwakilannya. Dari balik hijab, ia mengawasi dan menata semua tingkatan lewat hikmah, pengetahuan, dan kekuatannya. Setiap wilayah memiliki pusat dan tempat yang khusus, di mana hukum dan tingkatannya berbedabeda.
Penguasa semacam itu memperjalankan siapa yang ia kehendaki untuk melakukan perjalanan panjang menyusuri semua wilayah kekuasaan seraya memperlihatkan padanya keagungan kekuasaannya pada setiap wilayah sekaligus menampakkan padanya sejumlah perintahnya yang bijaksana yang terkait dengan setiap wilayah. Kemudian penguasa memperjalankan orang tersebut dari satu wilayah ke wilayah yang lain serta dari satu tingkatan ke tingkatan yang lain hingga sampai ke hadapannya. Setelah itu, ia menitipkan padanya perintah yang bersifat komprehensif, umum, terkait dengan semua wilayah dan mengutusnya.
Demikianlah, lewat perumpamaan di atas kita bisa mengatakan bahwa Tuhan Pemelihara semesta alam yang merupakan Penguasa azali dan abadi, dalam tingkatan rububiyah-Nya memiliki beragam sifat dan atribut. Namun, masing-masing sejalan danserupa. Dalam wilayah uluhiyah-Nya Dia juga memiliki sejumlah alamat dan nama yang berbedabeda namun saling menguatkan. Dalam tindakanNya yang agung Dia memiliki beragam manifestasi dan penampakan, namun masing-masing saling menyerupai. Dalam wilayah kekuasaan-Nya Dia memiliki aneka gelar, namun satu dengan yang lain saling terpaut. Dalam manifestasi sifat-sifatNya Dia memiliki beragam tampilan suci, namun satu dengan yang lain saling mendukung. Dalam manifestasi perbuatan-Nya Dia memiliki beragam aksi, namun satu dengan yang lain saling menyempurnakan. Dalam kreasi dan ciptaan-Nya, Dia memiliki rububiyah menakjubkan yang saling berbeda, namun satu dengan lainnya saling terkait.Dengan rahasia agung tersebut, Allah SWT.
menata alam sesuai pengaturan mencengangkan yang melahirkan rasa heran dan takjub. Pasalnya, dari atom yang dianggap sebagai tingkatan makhluk terkecil hingga langit, serta dari tingkatannya
No Voice