Risalah Mi’raj | Risalah Mi’raj | 18
(1-43)
mengikuti rohnya yang mulia yang bisa melakukan mi’raj dengan sangat cepat di mana gerakannya secepat roh?
Ketika tidur selama sepuluh menit engkau bisa mendapati berbagai kondisi yang tak mungkin didapat saat terjaga selama setahun. Bahkan apa yang dilihat oleh manusia dalam mimpi dalam satu menit serta ucapan yang ia dengar dan berbagai perkataan yang terlontar jika semuanya dikumpulkan akan membutuhkan waktu sehari atau lebih di saat terjaga. Jadi, satu waktu bagi dua orang berbeda bisa seperti sehari bagi yang satu dan bisa seperti satu tahun bagi yang lain.
Renungkanlah pengertian ini dengan menelaah contoh berikut:
Anggaplah ada satu jam untuk mengukur kecepatan gerakan manusia, senapan, suara, cahaya, listrik, ruh, dan khayalan. Pada jam tersebut terdapat sepuluh jarum. Ada jarum yang menunjukkan hitungan jam, ada yang menunjukkan hitungan menit dalam wilayah yang enam puluh kali lebih luas daripada pertama, ada jarum yang menunjukkan hitungan detik pada wilayah yang enam puluh kali lebih luas, serta demikian seterusnya. Dengan kata lain, jam tersebut memiliki jarum-jarum menakjubkan yang berputar di wilayah yang enam puluh kali lipat lebih luas daripada sebelumnya. Andaikan wilayah jarum
penunjuk jam seukuran jam tangan kecil, berarti wilayah jarum penunjuk eksponen kesepuluh (0,00000000001 detik) seukuran putaran tahunan bumi atau lebih besar.
Sekarang anggaplah ada dua orang. Yang satu seolah-olah sedang menaiki jarum jam seraya mengawasi dan mencermati sekitarnya, sementara yang lain se-akan sedang menaiki jarum penunjuk eksponen kesepuluh (0,00000000001 detik) serta menyaksikan sekitarnya.
Perbedaan antara berbagai hal yang dilihat oleh dua orang di atas pada waktu yang sama seperti perbedaan antara jam tangan kita dan putaran tahunan bumi. Dengan kata lain, perbedaannya sangat jauh. Demikianlah, karena waktu merupakan ekspresi dari beragam bentuk gerakan, maka hukum yang berlaku dalam gerakan juga berlaku pada waktu. Dalam satu jam kita bisa menyaksikan seukuran apa yang disaksikan oleh orang yang menaiki jarum jam. Hakikat umurnya sesuai dengan kadar ukurannya. Rasul SAW. pada masa yang sama ibarat orang yang menaiki jarum penunjuk 0,00000000001 detik. Beliau menaiki burak taufik Ilahi dan menempuh semua wilayah makhluk secepat kilat seraya melihat tandatanda kekuasaan dan alam malakut. Beliau naik menuju titik wilayah
Tuhan. Beliau mendapat kehormatan bertemu dan berbicara dengan-Nya. Serta beliau berkesempatan melihat keindahan Ilahi, menerima firman dan perintah Ilahi dan kembali untuk melaksanakan tugasnya. Beliau memang telah melakukannya.
Terbayang dalam benak bahwa kalian berkata, “Ya, hal itu mungkin saja terjadi. Namun tidak semua yang bersifat mungkin benar-benar terjadi.
Pasalnya, bagaimana sesuatu yang tidak ada padanannya bisa diterima secara pasti sementara ia hanya sekadar mungkin terjadi?”
Sebagai jawababnnya, “Peristiwa seperti mi’raj sebetulnya sangat banyak tak terhingga.
Misalnya, setiap orang yang memiliki penglihatan naik dengan matanya dari bumi menuju planet Neptunus hanya dalam satu detik. Setiap orang berilmu membawa akalnya mengendarai sejumlah hukum cakrawala menuju apa yang berada di balik bintang dan planet hanya dalam satu menit. Setiap orang beriman menaikkan pikirannya kepada sejumlah perbuatan dan rukun-rukun shalat dengan meninggalkan alam di belakangnya untuk pergi menuju hadapan Ilahi sama seperti mi’raj. Setiap pemilik kalbu dan wali yang sempurna dapat berjalan dari arasy serta dari wilayah nama dan sifatNya dalam empat puluh hari. Bahkan, tokoh-tokoh seperti Syekh al-Jailani, Imam ar-Rabbânî telah
Ketika tidur selama sepuluh menit engkau bisa mendapati berbagai kondisi yang tak mungkin didapat saat terjaga selama setahun. Bahkan apa yang dilihat oleh manusia dalam mimpi dalam satu menit serta ucapan yang ia dengar dan berbagai perkataan yang terlontar jika semuanya dikumpulkan akan membutuhkan waktu sehari atau lebih di saat terjaga. Jadi, satu waktu bagi dua orang berbeda bisa seperti sehari bagi yang satu dan bisa seperti satu tahun bagi yang lain.
Renungkanlah pengertian ini dengan menelaah contoh berikut:
Anggaplah ada satu jam untuk mengukur kecepatan gerakan manusia, senapan, suara, cahaya, listrik, ruh, dan khayalan. Pada jam tersebut terdapat sepuluh jarum. Ada jarum yang menunjukkan hitungan jam, ada yang menunjukkan hitungan menit dalam wilayah yang enam puluh kali lebih luas daripada pertama, ada jarum yang menunjukkan hitungan detik pada wilayah yang enam puluh kali lebih luas, serta demikian seterusnya. Dengan kata lain, jam tersebut memiliki jarum-jarum menakjubkan yang berputar di wilayah yang enam puluh kali lipat lebih luas daripada sebelumnya. Andaikan wilayah jarum
penunjuk jam seukuran jam tangan kecil, berarti wilayah jarum penunjuk eksponen kesepuluh (0,00000000001 detik) seukuran putaran tahunan bumi atau lebih besar.
Sekarang anggaplah ada dua orang. Yang satu seolah-olah sedang menaiki jarum jam seraya mengawasi dan mencermati sekitarnya, sementara yang lain se-akan sedang menaiki jarum penunjuk eksponen kesepuluh (0,00000000001 detik) serta menyaksikan sekitarnya.
Perbedaan antara berbagai hal yang dilihat oleh dua orang di atas pada waktu yang sama seperti perbedaan antara jam tangan kita dan putaran tahunan bumi. Dengan kata lain, perbedaannya sangat jauh. Demikianlah, karena waktu merupakan ekspresi dari beragam bentuk gerakan, maka hukum yang berlaku dalam gerakan juga berlaku pada waktu. Dalam satu jam kita bisa menyaksikan seukuran apa yang disaksikan oleh orang yang menaiki jarum jam. Hakikat umurnya sesuai dengan kadar ukurannya. Rasul SAW. pada masa yang sama ibarat orang yang menaiki jarum penunjuk 0,00000000001 detik. Beliau menaiki burak taufik Ilahi dan menempuh semua wilayah makhluk secepat kilat seraya melihat tandatanda kekuasaan dan alam malakut. Beliau naik menuju titik wilayah
Tuhan. Beliau mendapat kehormatan bertemu dan berbicara dengan-Nya. Serta beliau berkesempatan melihat keindahan Ilahi, menerima firman dan perintah Ilahi dan kembali untuk melaksanakan tugasnya. Beliau memang telah melakukannya.
Terbayang dalam benak bahwa kalian berkata, “Ya, hal itu mungkin saja terjadi. Namun tidak semua yang bersifat mungkin benar-benar terjadi.
Pasalnya, bagaimana sesuatu yang tidak ada padanannya bisa diterima secara pasti sementara ia hanya sekadar mungkin terjadi?”
Sebagai jawababnnya, “Peristiwa seperti mi’raj sebetulnya sangat banyak tak terhingga.
Misalnya, setiap orang yang memiliki penglihatan naik dengan matanya dari bumi menuju planet Neptunus hanya dalam satu detik. Setiap orang berilmu membawa akalnya mengendarai sejumlah hukum cakrawala menuju apa yang berada di balik bintang dan planet hanya dalam satu menit. Setiap orang beriman menaikkan pikirannya kepada sejumlah perbuatan dan rukun-rukun shalat dengan meninggalkan alam di belakangnya untuk pergi menuju hadapan Ilahi sama seperti mi’raj. Setiap pemilik kalbu dan wali yang sempurna dapat berjalan dari arasy serta dari wilayah nama dan sifatNya dalam empat puluh hari. Bahkan, tokoh-tokoh seperti Syekh al-Jailani, Imam ar-Rabbânî telah
No Voice