Risalah Mi’raj | Risalah Mi’raj | 6
(1-43)
PENDAHULUAN
Mi’raj Nabi
Catatan:
Persoalan mi’raj merupakan buah dari prinsip dan pilar-pilar iman. Ia merupakan cahaya yang sinarnya berasal dari cahaya rukun iman. Tentu saja tidak bisa dibuktikan mi’raj itu sendiri kepada kaum ateis yang mengingkari rukun iman. Karena ia tidak perlu dibahas kepada orang yang tidak beriman kepada Allah, yang tidak memercayai Rasul yang mulia, atau yang mengingkari malaikat dan keberadaan ejumlah langit. Pertama kali perlu dibuktikan rukun iman kepada mereka. Karena itu, sasaran pembicaraan kami ini diarahkan kepada mukmin yang terjerumus dalam rasa waswas akibat anggapan bahwa peristiwa mi’raj tidak masuk akal. Kami akan menjelaskan untuknya sesuatu yang berguna dan bisa menyembuhkannya dengan izin Allah. Hanya saja, di sejumlah tempat kami tetap memberikan perhatian kepada ateis yang masih mau memerhatikan serta kami berikan untuknya uraian yang juga berguna.
Kilau dari hakikat mi’raj telah disebutkan dalam sejumlah risalah yang lain. Dengan desakan saudara-saudaraku kami memohon pertolongan Allah SWT. dalam mengumpulkan sejumlah kilau yang berserak tersebut sekaligus menyatukannya dalam hakikat aslinya agar semua itu menjadi cermin yang memantulkan berbagai kesempurnaan estetika Rasul SAW..
Mahasuci Allah, yang telah memperjalankan hambaNya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar dan Maha Mengetahui. 1

Bismillâhirrahmânirrahîm

1 QS. al-Isrâ: 1.
No Voice